Ruhut Sebut 2019 Ganti Presiden adalah Mimpi, Ferdinand: Masyarakat Tidak Boleh Dilarang Bermimpi
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Ruhut Sitompul menyebutkan jika '2019 ganti presiden' adalah mimpi.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Ruhut Sitompul menyebutkan jika '2019 ganti presiden' adalah mimpi.
Hal tersebut diungkapkan Ruhut saat menjadi bintang tamu di acara bertajuk "Pangeran, Mingguan - Ruhut - Ferdinand Nge-Gas Soal Media Jelang Pemilu" yang tayang di saluran Youtube Asumsi, Jumat (7/12/2018) malam.
Dalam sesi diskusi itu, hadir juga Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ferdinand Hutahaean.
Awalnya, Prabu Siahaan sebagai pembawa acara bertanya pada Ruhut mengenai '2019 ganti presiden'.
"Paling ramai di masyarakat dan itu selalu dikatakan masyarakat. Mimpi kali ye," ujar Ruhut.
Baca: Sering Minta Maaf, Prabowo Subianto: Saya Kerap Diledek
Menanggapi kalimat Ruhut, Ferdinand mengatakan bahwa masyarakat bebas bermimpi.
"Tetapi mimpi itu akan menajdi kenyataan, masyarakat itu tidak boleh dilarang bermimpi," sahut Ferdinand.
"Dan mimpi ini akan diwujudkan bersama-sama. Kita lihat gelombang arus massa 212 kemarin, mereka adalah orang-orang yang ingin mewujudkan mimpinya, adalah orang-orang yang akan mewujudkan mimpinya, yaitu perubahan dari situasi tidak enak di zaman Pak Jokowi," imbuhnya.

Sebelumnya, keduanya juga sempat berdebat ketika membahas perkataan Ruhut yang menyebutkan jika dahulu saat bersama Ferdinand mendukung Jokowi di tahun 2014, pihaknya kalah di 10 provinsi.
Ruhut kemudian berharap, Jokowi-Ma'ruf Amin bisa menang di 34 provinsi dalam Pilpres 2019.
Baca: Ruhut Sitompul: Saya Suka Sama Semua Timses Prabowo-Sandi
"Ya kami mengharapkan ya saya fight habis-habisan biar di 34 provinsi kami menang semua, tapi paling tidak, kami tidak kalah lagi di 10 (provinsi), ya mungkin kalau ada kalah 1 atau 2 provinsi saja," tandas Ruhut.
Tak menerima perhitungan Ruhut, Ferdinand mengatakan pernyataan Ruhut terlalu berlebihan.
"Ya enggak begitu juga, abang ini terlalu berlebihan. Faktanya kami sekarang Partai Demokrat itu hanya di sekitar 4 daerah ya, 4 provinsi memang yang agak signifikan arus politiknya ke Pak Jokowi," ujar Ferdinand.
"Jadi kalau abang ini tadi bilang dulu kalah di 10 (provinsi), berarti ya sekarang tambah itu (provinsi yang kalah suara), bertambah," jelasnya.
Menanggapi pernyataan itu, Ruhut menertawakan perhitungan Ferdinand dan menyebut Ferdinand salah dalam menghitung.
Baca: Ruhut Sitompul: Hati Jokowi Itu Selembut Salju, Ferdinand Hutahaean Malah Tertawa dan Beri Komentar