Vladimir Putin: Perang akan Terus Berlanjut selama Pemerintah Ukraina Kini Masih Berkuasa
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, konflik di timur Ukraina tidak akan berakhir selama pemerintahan Kiev saat ini masih berkuasa.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, konflik di timur Ukraina tidak akan berakhir selama pemerintahan Kiev saat ini masih berkuasa.
Dilansir dari AFP, Putin dengan tegas menyatakan, otoritas Ukraina saat ini tidak memiliki kepentingan dalam menyelesaikan konflik, terutama dengan cara damai.
"Selama mereka masih berkuasa, perang akan terus berlanjut," kata Putin, yang mengacu pada pemerintahan Presiden Petro Poroshenko yang kini berkuasa di Ukraina.
Pernyataan tersebut disampaikan Presiden Rusia itu dalam kesempatan konferensi pers di akhir KTT G20 di Buenos Aires, Argentina, pada Sabtu (1/12/2018).
Baca: Cerita Keluarga Pasangan Crazy Rich Surabaya, dari Dituduh Suka Pamer hingga Mempelai Begini
Konflik yang melibatkan kelompok separatis Rusia dengan pasukan pemerintah Ukraina telah berlangsung sejak empat tahun lalu dan diperkirakan telah menewaskan hingga lebih dari 10.000 jiwa, dengan sepertiga di antaranya adalah warga sipil.
Perang tersebut telah memicu ketegangan dalam hubungan Rusia dengan negara-negara Barat, yang menyalahkan Putin atas konflik pada 2014, saat pasukannya mencaplok Crimea dan menjadi wilayah bagi kelompok separatis dalam merebut kota-kota di timur Ukraina.
Perang telah membebani perekonomian Ukraina karena harus mengeluarkan anggaran untuk militer dan diperparah hilangnya industri vital di wilayah separatis.
Baca: Usai Salat Subuh, BS Manado Bersihkan Masjid Al Kautsar
Sementara, Kiev hanya dapat menerima setengah dari pinjaman Dana Moneter Interasional (IMF) karena lambatnya reformasi di Ukraina, termasuk langkah-langkah anti-korupsi.
"Selalu lebih mudah untuk menyalahkan kegagalan ekonomi kepada peperangan. Mereka yang berada di luar pihak penyerang akan selalu dianggap bersalah," kata Putin mengkritik situasi perekonomian Ukraina.
Ketegangan antara Moskwa dengan Kiev kembali meningkat dalam beberapa hari terakhir usai insiden penembakan dan penyitaan kapal Angkatan Laut Ukraina oleh tentara Rusia karena dianggap melanggar wilayah Crimea.
TONTON JUGA: