Tanggapan Real Madrid soal Kasus Doping Sergio Ramos
Real Madrid memberikan tanggapan soal pelanggaran aturan anti-doping yang dituduhkan kepada sang kapten, Sergio Ramos.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Real Madrid memberikan tanggapan soal pelanggaran aturan anti-doping yang dituduhkan kepada sang kapten, Sergio Ramos.
Setelah media Jerman, Der Spiegel, merilis laporan dugaan pelanggaran aturan anti-doping yang dilakukan kapten Real Madrid, Sergio Ramos, pihak klub merilis tanggapan resmi mereka.
Real Madrid menyampaikan bahwa Sergio Ramos sama sekali tidak melanggar aturan apapun.
Baca: (VIDEO) Baru Terungkap, Gesture Jempol Gianluigi Buffon Saat Gol Salto Cristiano Ronaldo
Baca: Gara-gara Cristiano Ronaldo, Manchester United Harus Bayar Denda Rp 131 Miliar
Seperti dikutip BolaSport.com dari situs resmi klub, berikut pernyataan resmi Real Madrid.
Sehubungan dengan laporan yang diterbitkan oleh Der Spiegelterkait kapten kami, Sergio Ramos, klub ingin mengungkapkan hal-hal berikut:
1. Sergio Ramos tidak pernah melanggar peraturan anti-doping.
2. UEFA meminta informasi spesifik dan segera menutup kasus yang disebut, seperti kebiasaan dalam kasus seperti itu, mengikuti tes yang dilakukan oleh para ahli dari World Anti-Doping Association(WADA) dan UEFA sendiri.
3. Terkait informasi lain yang diterbitkan oleh media tersebut, klub tidak akan membuat komentar apa pun, mengingat sifat laporan yang jelas tidak substansial.
Seperti yang sudah diberitakan BolaSport.com, laporan Football Leaks yang diterbitkan oleh Der Spiegel menyebutkan bahwa Sergio Ramos dua kali melanggar aturan UEFA terkait penggunaan doping.
Baca: Lionel Messi, Alien yang Rendah Hati dan Bersahaja
Yang pertama adalah saat dia turun menghadapi Juventus pada babak final Liga Champions 2017.
Sampel milik Ramos di laboratorium di Seibersdorf, Austria, menujukkan bahwa Ramos menyuntikkan dexamethasone, obat yang mencegah terjadinya peradangan otot.
Dexamethasone merupakan tipe obat yang digunakan untuk membantu pemulihan cedera atlet dan dilarang digunakan pada pertandingan.
Obat ini hanya boleh digunakan sebelum bertanding selama dokter tim melaporkan penggunaannya sebelum para pemain menjalani tes doping.
Ramos terindikasi menggunakan obat ini jelang babak final Liga Champions 2017, tetapi dokter tim Real Madrid tidak melaporkan hal ini ke pengawas pertandingan.