Warga Lembeh Ancam Tebang Pohon Kelapa Akibat Harga Kopra
Sebagian warga Pulau Lembeh, Bitung, Sulawesi Utara, membiarkan kebun kelapa tidak dikelola.
Penulis: Chintya Rantung | Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Kendati antrean mobil bak terbuka bermuatan kopra menumpuk di PT Multi Nabati Sulawesi dan PT Agro Makmur Raya, Bitung, Sulawesi Utara, belum dapat merubah harga yang kini telah mencapai Rp 4.800 per kilogram.
Jeritan ini turut dirasakan oleh masyarakat Pulau Lembeh, Bitung, dengan turunnya harga kopra hingga sebagian warga membiarkan kebun kelapa tidak dikelola.
Veki Hengkeng, warga Mawali Kecamatan Lembeh Utara, Jumat (22/11/2018) di reses anggota DPRD Boy Gumolung memohon Pemerintah memerhatikan nasib petani.
Hengkeng pula mengatakan masyarakat mulai menebang pohon kelapa lantaran krisis harga rendah.
Hal senada Sumisan Sundana warga Kelurahan Batu Lubang Kecamatan Lembeh Selatan menyarankan Pemerintah melalui perusahaan daerah bisa membangun gudang khusus petani agar mengatasi bencana harga komoditi.
Sementara Legislator Boy Gumolung menjelaskan pemerintah daerah sebaiknya membuat Perda batasan pasokan kopra yang datang dari luar Sulawesi Utara.
Ia mengingatkan petani supaya tidak menebang pohon kelapa karena harga kopra mulai beranjak naik.
(Tribunmanado.co.id/Chintya Rantung)