Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

202 Warga Bolmong Kena DBD, Dinkes Minta Masyarakat Perhatikan Kebersihan Lingkungan

Musim hujan mulai tiba dan gigitan nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD) terus menyerang warga Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara.

Penulis: Maickel Karundeng | Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUN MANADO/MAICKEL KARUNDENG
(Foto tak terkait berita) Satu di antara pasien DBD yang sedang dirawat di RS Kinapit Kotamobagu. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, LOLAK - Musim hujan mulai tiba dan gigitan nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD) terus menyerang warga Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara.

Kepala Dinkes Bolmong Sahara Albugis melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Wiyono SST mengatakan, data DBD sejak Januari sampai dengan November minggu kedua sudah ada 202 kasus DBD di Bolmong.

Kasus DBD di Bolmong tertangani semua dan tidak ada korban jiwa.

"Paling banyak pasien DBD dirawat di rumah sakit di Kotamobagu, namun ada sebagian juga pasien di wilayah Pantai Utara dirawat di RS Umum Datoe Binangkang Lolak," katanya.

Biasanya dari Dinkes, setelah menerima informasi kasus yang dicurigai DBD, selanjutnya Dinkes akan mengklarifikasi informasi yang masuk di tempat pelayanan di mana pasien dirawat.

Ia menambahkan, paling banyak pasien DBD berada di wilayah Dumoga Puskesmas Pusian.

"Tingginya kasus DBD diakibatkan kurangnya kepedulian masyarakat sekitar akan pentingnya kebersihan lingkungan," ujar Wiyono.

Antisipasi Dinkes selain melakukan fogging, yakni menumbuhkan rasa kepedulian masyarakat itu sendiri akan bahaya DBD kalau lingkungan tidak bersih.

"Tim Dinkes menelusuri diagnosa dan melaksanakan Penyelidikan Epidemiologi, kemudian menemui pasien dengan beberapa pertanyaan sebelum demam pernah pergi kemana saja, bersama siapa, agar mengetahui terjangkit dari mana," ungkap Wiyono.

Tahap selanjutnya melakukan survei di radius 100 meter dari rumah penderita untuk mengetahui tingkat terjangkitnya sampai di mana, dengan memeriksa jentik aedes tempat perindukan serta memeriksa penduduk sekitar, apakah ada yang demam dan atau gejala yang sama dengan penderita utama.

"Jadi, bila semua data terkumpul lengkap baru mengkaji, menganalisa dan memutuskan langkah yang harus segera dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi setempat," jelas Wiyono.

Ia menambahkan, jika ada informasi tentang DBD, koordinasi pihak terkait, langkah selanjutnya gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), Galakkan 3M plus, dan melakukan fogging.

Selain itu, masalah DBD dapat dicegah dengan memberantas jentik-jentik nyamuk, melalui:

1. Bersihkan (kuras) tempat penyimpanan air.

2. Tutuplah rapat-rapat tempat penampungan air, seperti tempayan, drum, dan lain-lain.

3. Kubur atau buanglah pada tempatnya barang-barang bekas, seperti kaleng bekas, ban bekas, botol-botol pecah, dan lain-lain.

4. Tutuplah lubang-lubang pagar pada pagar bambu dengan tanah atau adukan semen.

5. Lipatlah pakaian/kain yang bergantungan dalam kamar.

6. Untuk tempat-tempat air yang tidak mungkin atau sulit dikuras.

(Tribunmanado.co.id/Maickel Karundeng)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved