Inilah 3 Alasan Tersangka Bunuh Satu Keluarga di Bekasi, di Antaranya Harus Pakai Kaus Kaki
Haris Simamora (HS) menjadi tersangka dalam kasus pembunuhan satu keluarga yang beranggotakan empat orang di Bekasi
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kasus pembunuhan yang menewasankan satu keluarga di Bekasi telah terungkap.
Haris Simamora (HS) menjadi tersangka dalam kasus pembunuhan satu keluarga yang beranggotakan empat orang di rumah korban, di kawasan Bojong Nangka II, Jatirahayu, Pondok Melati, Kota Bekasi, pada Selasa (13/11/2018).
Empat orang anggota keluarga tersebut diketahui bernama Diperum Nainggolan (38) suami, Maya Boru Ambarita (37) istri, Sarah Boru Nainggolan (9) anak pertama, dan Arya Nainggolan (7) anak kedua.
Haris kemudian ditangkap saat hendak mendaki Gunung Guntur di Garut, Jawa Barat.
Baca: Ramalan Zodiak 17 November 2018: Taurus Lebih Mudah Ungkapkan Perasaan
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono mengatakan polisi menemukan Haris pada Rabu (14/11/2018) malam, sekitar pukul 22.00 WIB.
"Dia berada di satu rumah atau saung. Dia di sana mengaku hendak naik gunung. Kita geledah dan ditemukan kunci mobil, HP dan uang Rp 4 juta," jelas Argo.
Haris sempat mengelak tak bersalah, namun polisi tetap menggelandang Haris ke Mapolda Metro Jaya untuk didalami kasusnya.
Pada Jumat, (16/11/2018), Haris telah mengaku membunuh keluarga Diperum yang diketahui masih keluarga korban.
Haris Mengaku bahwa perasaan dendam menjadi alasan ia membunuh satu keluarga yang masih memiliki hubungan keluarga dengannya itu.
Baca: Masih Ingat dengan Wanita Minang yang Dinikahi Pria Korea Selatan? Ternyata Begini Kabarnya Sekarang
Berikut ini tribunmanado.co.id dari TribunWow.com rangkum alasan-alasan yang sebabkan Haris dendam kepada korban:
1. Disebut Tak Berguna
Dilansir TribunWow.com dari WartaKotaLive.com, tersangka pembunuhan satu keluarga Diperum Nainggolan, Haris Simamora, yang juga adalah saudara korban sering berkunjung dan main ke kos-kosan.
Saat berkunjung, Haris kerap kali dibuat sakit hari oleh Diperum dan sang istri, Maya Ambarita.
Haris sering mendapatkan penghinaan dari Diperum maupun Maya.
"Menurut pengakuan korban, dia sakit hati karena sering dihina, seperti misalnya dibilang 'tidak berguna'," jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (16/11/2018).