Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tidak Ingin Berdebat Soal Harga Komoditas dengan Jokowi, Sandiaga Uno Bluskan ke Pasar

Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno, tidak ingin berdebat soal harga komoditas di pasar yang berbeda antara pengamatannya dengan Jokowi

Editor:
Twitter/ @sandiuno
Sandiaga Uno saat mengisi seminar entrepreneurship di Ballroom Gale-Gale, Senin (17/09/2018). Sandiaga mengajak para anak muda untuk menjadi penggerak perekonomian bangsa dengan ikut berkecimpung di dunia usaha. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno, tidak ingin berdebat soal harga komoditas di pasar yang berbeda antara pengamatannya dengan Presiden RI Joko Widodo.

Menurut dia, harga di tiap pasar bisa berbeda satu sama lain.

Seperti tadi pagi, dia mendengar keluhan harga yang naik oleh pedagang di Pasar Anyar, di Bogor.

Sandiaga mengatakan bahkan pasar tersebut terletak tidak jauh tempat Jokowi bekerja.

"Harga-harga itu naik turun. Ada yang naik ada yang turun. Saya tidak mau berdebat dengan Pak Presiden mengenai harga-harga," ujar Sandiaga di kawasan Tanjung Barat, Kamis (8/11/2018).

"Tapi sebagian pasar, kayak tadi di Pasar Anyar yang kalau saya lari dari Pasar Anyar ke Istana Bogor Pak Presiden Jokowi itu kurang dari 10 menit lari. Itu menyatakan bahwa harganya mahal," tambah Sandiaga.

Baca: (VIDEO) Sandiaga Uno Bakal Undang Presiden Jokowi di Munas APPSI

Baca: Sambangi Kantor Sinode GMIM, Ini Penyampaian Sandiaga Uno di Hadapan Sekum GMIM

Sandiaga Uno
Sandiaga Uno (TRIBUN MANADO/ARTHUR ROMPIS)

Baca: Gini Tanggapan Pengamat Politik Sulut Ferry Liando soal Kedatangan Sandiaga Uno di Manado

Baca: Sandiaga Uno Rencana Bertandang ke Sinode GMIM dan Ketang Baru

Sandiaga mengatakan dia tidak ingin membantah Jokowi.

Namun, dia juga tidak bisa menafikan apa yang disampaikan oleh pedagang.

Faktanya, kata dia, harga di tiap pasar memang berbeda.

Tugas pemerintah adalah membuat harga menjadi stabil dan sama di setiap pasar.

Sandiaga mengatakan dia dan calon presiden Prabowo Subianto akan melakukan itu jika menang dalam Pilpres 2019.

Dia pun memberi contoh kasus yang ada di Provinsi DKI Jakarta.

Sandiaga mengatakan harga di DKI Jakarta tergolong stabil dan seragam.

Hal ini karena Pemprov DKI Jakarta mengintervensi harga melalui Badan Usaha Milik Daerah.

Dalam hal ini, Pemprov DKI memiliki BUMD pangan seperti Perumda Pasar Jaya, PD Dharma Jaya, dan PT Food Station Tjipinang.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved