Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

5 Fakta Dady 'Si Komentator Cilik', Cinta MotoGP Usia 4 Tahun hingga Bertemu Valentino Rossi

Rivaldy Elvans Krisna Sopbaba alias Dady, bocah asal Nusa Tenggara Timur, mungkin saja sudah menemukan bakat terpendamnya, menirukan komentator MotoGP

Editor: Fernando_Lumowa
KOMPAS.com/Sigiranus Marutho Bere
Rivaldy Elvans Krisna Sopbaba sedang berada di sepeda motor dan berposes bersama kedua orang tuabdan adiknya, Minggu (11/2/2018) 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Semua orang memiliki bakat. Banyak cara untuk mengenali dan menggali bakat yang terpendam dalam diri seseorang. Butuh kejelian dan kesabaran.

Rivaldy Elvans Krisna Sopbaba alias Dady, bocah asal Nusa Tenggara Timur, mungkin saja sudah menemukan bakat terpendamnya, yaitu menirukan komentator MotoGP.

Aksi bocah berusia 9 tahun tersebut fasih dan mirip komentator profesional saat mengomentari sebuah pertandingan balap MotoGP. Percaya atau tidak, bakatnya tersebut telah membawanya mewujudkan salah satu impiannya, bertemu Valentino Rossi.

Berikut ini penelusuran fakta di balik kisah Dady "Si Komentator cilik MotoGP".

1. Awal muasal mencintai MotoGP dan Rossi

Valentino Rossi
Valentino Rossi (ISTIMEWA)

Andi Sopbaba dan Diana Masiweni, orangtua Dady, mengatakan, anak pertama mereka itu sudah menyukai MotoGP dan legenda MotoGP Valentino Rossi.

Dady sering diajak kakek dan pamannya untuk nonton tayangan MotoGP di televisi kakeknya di Kelurahan Oebobo, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.

"Pada saat tengah malam, saat sedang ada siaran langsung MotoGP di televisi, kakek dan omnya langsung bangunkan Dady untuk nonton," kata Andi dan Diana.

Menurut Diana, sejak berusia empat tahun, Dady sudah bisa berkomentar soal MotoGP, namun tidak terdengar jelas. Baru dua tahun terakhir ini kalimat menggunakan Bahasa Inggris mulai terdengar jelas.

"Sejak kecil memang Dady sudah senang dengan Rossi. Waktu masih bayi, setiap kali kalau dia menangis kami langsung sebut nama Rossi dia langsung diam. Karena kebiasaan itu, akhirnya dia pun tertarik dan senang dengan Rossi dan MotoGP," kata Diana.

2. Video pertama Dady menjadi viral

Ilustrasi.
Dunia maya (SHUTTERSTOCK)

Diana mengatakan, aksi Dady saat mengomentari balapan MotoGP mulai didokumentasikan pertama kali ke dalam video di depan sebuah gereja di Kabupaten Rote Ndao.

Video itu kemudian diunggah ke media sosial dan YouTube pada Bulan Juli 2017 lalu, dan menjadi viral.

Selain video di gereja, ada beberapa tayangan video lainnya seperti di sekolah dan di atas sepeda motor tersebar luas di dunia maya dan membuat Dady mulai terkenal di NTT.

Kedua orangtua Dady berencana mencarikan guru bahasa Inggris

"Dengan terkenalnya anak kami di media sosial, tentu kami berbangga. Kami juga tidak menyangka kalau ini bisa jadi viral karena bagi kami dia hanya bermain (komentar) biasa saja," ucapnya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved