Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Lion Air JT610 Jatuh

Pahami Derita Keluarga Korban Lion Air, Kepala Basarnas Akhirnya Menangis dengar Curhat Keluarga

Suasana duka dan penuh tangis. Keluarga korban jatuhnya Lion Air JT610 mengungkapkan curahan hatinya di depan para petinggi

Editor: Aswin_Lumintang
Internet
Basarnas Temukan 52 Kartu Identitas Milik Korban Pesawat Lion Air JT610 

BOGOR, TRIBUNMANADO.CO.ID - Suasana duka dan penuh tangis. Keluarga korban jatuhnya Lion Air JT610 mengungkapkan curahan hatinya di depan para petinggi yakni Basarnas, TNI, Kementerian Perhubungan, KNKT dan DVI Polri.

Keluh kesah itu disampaikan oleh keluarga korban dalam tajuk kegiatan konferensi pers proses evakuasi Lion Air JT610.

10 Kantong Jenazah Ditemukan di Hari Keenam Evakuasi Korban Jatuhnya Pesawat Lion Air JT 610
10 Kantong Jenazah Ditemukan di Hari Keenam Evakuasi Korban Jatuhnya Pesawat Lion Air JT 610 (Internet)

Para keluarga korban Lion Air JT610 itu pun memberikan masukan serta saran perihal tindakan yang harus dilakukan petinggi.

Hal itu terkait belum ditemukannya beberapa jasad para korban Lion Air JT610.

Saat menyampaikan keluh kesah tersebut, beberapa anggota keluarga korban Lion Air JT610 terlihat ada yang menangis.

Hal tersebut seolah menjadi ungkapan kesedihan mereka lantaran masih belum menemukan jasad sang keluarga usai tragedi Lion Air JT610.

Usai mendengarkan curhatan dan masukan para keluarga korban, para petinggi pun memberikan tanggapannya.

Salah satu yang menarik perhatian kelaurga korban adalah tanggapan dari Kepala Basarnas, Marsekal Madya M Syaugi.

Di tengah-tengah memberikan tanggapannya, M Syaugi terlihat tak kuasa menahan tangis.

Hal itu tampak saat kepala Basarnas itu menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak keluarga yang selalu memberikan perhatian untuk timnya.

"Terima kasih kepada bapak ibu sekalian yang begitu perhatian dengan kami, khususnya dari Tim SAR gabungan," ujar M Syaugi dilansir dari tayangan Kompas TV, Senin (5/11/2018).

Lebih lanjut, kepala Basarnas itu pun mengakui bahwa timnya bukanlah tim yang sempurna.

Meski begitu, M Syaugi meyakini keluarga korban bahwa ia dan timnya akan berusaha sekuat tenaga.

"Kami memahami, bahwa kami bukan manusia super, bukan manusia yang sempurna. Kami tetap berusaha sekuat tenaga. Dengan apa yang kami miliki. Kami yakin bisa mengevakuasi seluruh korban," sambungnya.

Belum selesai mengucapkan pernyataannya, mata M Syaugi tampak berkaca-kaca.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved