Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Diduga Dipicu Gaya Hidup, Dokter Ungkap 2 Penyakit Penyebab Meninggalnya Pretty Asmara

Dokter Daniel, mengungkap dua penyakit yang menjadi penyebab komedian Pretty Asmara meninggal dunia

Editor:
Warta Kota/Nur Ichsan
GABYS NAIL - Prestty Asmara, pada acara pembukaan Grand Opening Gabys Nail & Aesthetic, di Mal Taman Anggrek, Jakarta Barat, Kamis (8/5). Memppercantik diri adalah dambaan setiap wanita, meskipun berperawakan super, tetapi dengan berdandan cantik bisa membuat percaya diri lebih bagus lagi. Warta Kota/nur ichsan 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kepala Rumah Sakit (RS) Pengayoman Cipinang, Jakarta Timur, Dokter Daniel, mengatakan ada dua penyakit yang menjadi penyebab komedian Pretty Asmara meninggal dunia.

Pretty mengembuskan napas terakhir dalam usia 41 tahun di RS Pengayoman cipinang pada Minggu (4/11/2018) pukul 06.55 WIB.

"Karena proses infeksi di paru-paru itu dengan infeksi di hati. Kemungkinan ada (riwayat penyakit) sebelum masuk ke rutan (rumah tahanan). Cuma, mungkin mendiang enggak pernah check up, pas masuk rutan baru keluar gejalanya," tutur Daniel di RS Pengayoman, Minggu siang.

Ia menjelaskan bahwa Pretty dibawa ke rumah sakit tersebut pada 18 Oktober 2018 (sebelumnya ditulis 2 November 2018) pukul 18.00 WIB dengan keluhan sesak napas dan pusing.

Pretty ketika itu ditangani oleh dokter jaga di Unit Gawat Darurat (UGD) dan kemudian dirujuk ke dokter spesialis paru-paru.

"Jadi, waktu diperiksa diduga ada gangguan pada paru-paru. Jadi, besoknya kami kasih oksigen waktu itu. Tahap pertama, kasih infus kemudian rawat inap. Besoknya diperiksa dokter spesialis, itu ada pembesaran di hati.

Ada gangguan fungsi hati juga, selain gangguan fungsi paru," ujar Daniel.

Selain itu, ada penimbunan cairan di antara paru-paru dengan pembungkus paru-paru.

Dari situ, pihak rumah sakit mencoba melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab penimbunan cairan tersebut.

"Tapi, belum keluar hasil pemeriksaannya, meninggal. Jadi di sini keadaannya sudah mulai membaik. Tiba-tiba semalam drastis penurunannya, kami pasang oksigen. Pasien sudah gelisah, terus dicabut oksigennya. Beberapa kali dipasang oksigennya, dicabut lagi. Enggak lama, jam 06.55 mengembuskan napas terakhir," tutur Daniel pula.

Menurut dia, dua penyakit itu mungkin timbul karena pengaruh gaya hidup.

Namun, karena belum ada hasil pemeriksaan lebih lanjut yang keluar, Daniel belum bisa memastikan itu.

"Ya, mungkin (gaya hidup). Kan mendiang ada riwayat pakai narkoba. Setiap pasien masuk ke kami itu ada riwayat pakai narkoba. Kami periksa semua faktor pendukung. Dia murni karena infeksi paru-paru," ucap Daniel.

Simak video berikut ini :

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved