Hanya 24 Peserta Lolos Passing Grade Tes CPNS 2018, Ratusan Formasi di Sulut Terancam Lowong
Dari 2.535 peserta tes yang berlangsung sejak Rabu, hanya 24 orang yang mencapai passing grade. Padahal, kuota untuk Sulut berjumlah 417.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: David_Kusuma
TRIBUN MANADO.CO.ID, MANADO - Tes CPNS Pemprov Sulut di BKN Regional XI Manado tuntas dengan hasil antiklimaks, Jumat (2/11).
Dari 2.535 peserta tes yang berlangsung sejak Rabu, hanya 24 peserta yang mencapai passing grade.
Padahal, kuota untuk Sulut berjumlah 417.
Sesuai aturan, peserta dinyatakan lolos jika memenuhi passing grade.
Baca: 8 Peserta Capai Passing Grade, Pemprov Tunggu Kebijakan Pusat, Olly Sesalkan Peserta Lemah di TWK
Itu berarti ratusan formasi kemungkinan lowong.
Padahal, sejumlah kalangan, termasuk Gubernur Sulut Olly Dondokambey berharap banyak pelamar dari Sulut yang lolos passing grade.

Terbatasnya waktu pengerjaan tes menjadi keluhan utama para peserta.
"100 soal waktu pengerjaannya hanya 90 menit, sehingga satu soal tak sampai satu menit, " kata Marco, salah satu peserta kepada Tribunmanado.co.id, Jumat (2/11/2018) sore.
Baca: Ratusan Peserta Tes CPNS Gagal, Hanya Satu Peserta Capai Passing Grade
Kaban BKD Sulut Femmy Suluh mengatakaan, pihaknya akan mengevaluasi penyebab banyaknya peserta tes yang tidak lolos, apakah karena kualitas soal-soal tes buruk atau masalah teknis.
"Kami akan beri masukkan ke pusat," kata dia.
Menurut Suluh, fenomena nilai rendah itu berlaku nasional.
Sejumlah daerah di Indonesia Barat juga mengalami fenomena itu.
Baca: Cara Menghitung Passing Grade CPNS 2018, Pelamar Cumlaude Perhitungannya Berbeda
Dikatakan Suluh, hasil tes sudah disampaikan pada panitia lokal. "Kemudian akan ke gubernur dan setelah itu ke pusat, " kata dia.
Kepala BKN Regional XI Manado Wakiran menyatakan, pihaknya akan menyampaikan hasil apa adanya ke pusat.
"Kita akan sampaikan hasil ini ke pusat," kata dia.
Wakiran menyebut kemungkinan ada kebijakan dari pusat untuk menyiasati kondisi yang terjadi.
"Kita tunggu saja kebijakan pusat, karena kasus yang sama terjadi juga di beberapa daerah di indonesia," kata dia. (art)