Patung Tertinggi di Dunia Ini Dibangun di Atas 'Penderitaan' Rakyat, Habiskan Dana Rp 6,4 Triliun

TRIBUNMANADO.CO.ID - Patung Liberty adalah salah satu patung tertinggi di dunia yang terletak di Amerika.

Namun, seolah tak mau kalah, India pun membuat patung tinggi yang besarnya dua kali Patung Liberty.

Patung yang dibuat adalah patung pemimpin kemerdekaan India Sardar Vallabhbhai Patel di Gujarat, India.

Baca: Perempuan 37 Tahun Ini Terkaya di China, Hasilkan Rp 30 Triliun dalam 4 Hari

Namun, pembangunan patung tersebut kini memicu sebuah perdebatan mengingat biaya pembuatan patung yang mengejutkan.

Patung yang memiliki tinggi 600 kaki (182 meter) tersebut menghabiskan biaya hingga £ 330.000.000 (Rp6,4 triliun).

Patung tersebut membutuhkan sekitar 1.850 metrik ton (2.039 ton)perunggu.

Patung tersebut juga akan diresmikan pada hari Rau (31/10) mendatang.

Setelah pembiayaan pembuatan patung bermasalah dengan pemerintah negara bagian, pemerintah federal dan sumbangan dari swasta yang menyediakan sisa pendanaan.

Baca: (VIDEO) Kronologi TKI Dieksekusi Mati di Arab, SBY dan Habibie Sempat Berusaha Menolong

Patel adalah menteri dalam negeri pertama India setelah merdeka.

Dia menjabat sebagai wakil Perdana Menteri di bawah kepemimpinan Jawaharlal Nehru. 

 

Patung mewah yang dinamai The Statue of Unity tersebut telah banyak menuai kritik, dengan petani setempat yang mengatakan mereka berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Vijendra Tadvi (39) mengatakan, "Daripada menghabiskan uang untuk sebuah patung raksasa, pemerintah seharusnya menggunakannya untuk para petani di distrik tersebut."

Baca: Tak Hanya Putri Ayako, Ini 3 Putri Jepang yang Lepaskan Status Kerajaan Demi Nikahi Pria Biasa

Dia mengatakan bahwa penduduk setempat yang mencari nafkah dari tanah (bertani) bahkan tidak memiliki irigasi yang paling mendasar.

Proyek ini ditugaskan oleh Perdana Menteri India Narendra Modi pada tahun 2010, ketika dia menjabat sebagai menteri utama negara bagian.

 

Proyek pembangunan patung tersebut banyak dikritik sejak itu.