Peraturan Baru Wimbledon, Set Penentuan Pakai Format Tie-Break
AELTC mengumumkan, turnamen tenis grand slam Wimbledon akan memberlakukan peraturan tie-break 12-12 pada set penentuan.
TRIBUNMANADO.CO.ID - The All England Lawn Tennis Club (AELTC) mengumumkan, turnamen tenis grand slam Wimbledon akan memberlakukan peraturan tie-break 12-12 pada set penentuan.

Ide itu muncul setelah set terakhir laga semifinal Wimbledon 2018, antara Kevin Anderson (Afrika Selatan) dan John Isner (Amerika Serikat), berlangsung hampir tiga jam. Pertandingan itu pun menjadi laga terpanjang kedua dalam sejarah turnamen Wimbledon.
Berkaca dari kejadian itu, Kevin Anderson yang memenangi set terakhir laga tersebut dengan skor 26-24 mengusulkan perubahan format. Nantinya, petenis yang lebih dulu mencetak 7 poin dengan keunggulan dua poin atau lebih akan dinyatakan sebagai pemenang.
Baca: Jadwal Live Streaming Big Match Chelsea vs Manchester United
"Meskipun kami tahu pertandingan yang berlangsung lama pada set terakhir itu jarang terjadi, kami merasa tie-break hingga 12-12 menghasilkan keseimbangan yang adil," ujar Philip Brook selaku Ketua AELTC.
"Aturan itu memungkinkan pemain memiliki banyak kesempatan untuk menyelesaikan pertandingan, serta memberikan kepastian bahwa laga akan berjalan dalam waktu yang dapat diterima."
Baca: Data dan Fakta Menarik Jelang Big Match Chelsea vs Manchester United
Peraturan tie-break akan berlaku dalam semua pertandingan Wimbledon, yakni dari kualifikasi, tunggal putra, tunggal putri, dan ganda campuran, dan kelas junior (tunggal dan ganda).
"Saya kira, para pemain bisa bermain lebih baik, karena mereka tahu pertandingan selesai saat skor tie-break 12-12, dan mereka tak perlu menyimpan energi mereka," tutur Richard Lewis selaku Chief Executive AELTC.
Sebagian besar pemain dilaporkan senang dengan keputusan tie-break pada set terakhir itu.
Baca: MotoGP Jepang 2018 - Lima Rekor Ini Bisa Pecah