Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Intelijen AS Yakin Otak Hilangnya Jamal Khashoggi adalah Pangeran Mohammed bin Salman

Sejumlah pejabat intelijen AS semakin yakin Pangeran Mohammed bin Salman (MBS)

Editor: Aldi Ponge
Jamal Khashoggi 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sejumlah pejabat intelijen AS semakin yakin Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) terlibat dalam hilangnya, atau kemungkinan pembunuhan, jurnalis Jamal Khashoggi.

Badan-badan intelijen AS sejauh ini belum berhasil mendapatkan bukti kuat keterlibatan sang putra mahkota Arab Saudi itu.

Baca: Inilah Jumlah Kekayaan Pangeran Mohammed yang Diduga Terlibat Pembunuhan Jamal Khashoggi

Badan-badan intelijen ini juga belum mampu menyimpulkan apakah Pangeran MBS memang memerintahkan pembunuhan Khashoggi atau sebenarnya dia menginginkan jurnalis itu ditangkap dan dipulangkan ke Saudi.

Namun, menurut harian The New York Times, badan-badan intelijen mulai mendapatkan bukti-bukti tidak langsung terkait keterlibatan sang pangeran.
 

Salah satu bukti itu adalah kehadiran anggota pengamanan sang pangeran di kantor konsulat Saudi di Istanbul dan hasil dari pencegatan pembicaraan sejumlah pejabat Saudi terkait kemungkinan rencana penangkapan Khashoggi.

Baca: Tulisan Terakhir Jamal Khashoggi yang Hilang di Turki tetap Bikin Kuping Kerajaan Arab Panas

Sejumlah pejabat intelijen menambakan, kendali penuh sang pangerah terhadap aparat keamanannya membuat kecil kemungkinan operasi itu digelar tanpa sepengetahuan MBS.

Badan-badan intelijen AS saat ini tengah mempersiapkan asesmen terkait keterlibatan Pangeran MBS untuk disampaikan kepada Presiden AS Donald Trump.

 

Penilaian tersebut disampaikan sejumlah pejabat pada Rabu (17/10/2018), di saat Menlu Mike Pompeo gagal mendapatkan solusi diplomatik terkait krisis ini usai kunjungannya ke Riyadh.

Sejumlah pejabat pemerintah AS mengatakan, badan-badan intelijen mencoba tidak membatasi opsi kebijakan Gedung Putih dan hanya memberikan fakta-fakta terkait kasus ini.

Baca: CEO Google Buka Suara soal Dragonfly, Mesin Pencari Khusus China

Artinya, laporan intelijen hanya satu hal yang harus dipertimbangkan Presiden Trump untuk menerapkan kebijakan terkait keamanan nasional.

 
Trump juga bisa saja mengabaikan penilaian intelijen ini saat memutuskan langkah yang diyakininya sebagai yang terbaik bagi kepentingan AS.

(Ervan Hardoko)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Intelijen AS Kian Yakin MBS Terlibat Hilangnya Jurnalis Saudi".

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved