Kisah Holodomor, Peristiwa yang Menewaskan Jutaan Orang Karena Kelaparan dan Pembunuhan
Sejarah mencatat begitu banyaknya peristiwa mengerikan yang membuat banyak orang menderita, salah satunya Holodomor.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sejarah mencatat begitu banyaknya peristiwa mengerikan yang membuat banyak orang menderita, salah satunya Holodomor.
Holodomor merupakan peristiwa kelaparan yang terjadi di Ukraina pada tahun 1932-1933.
Ini merupakan bencana yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Ukraina (yang kala itu masih tergabung dalam Uni Soviet), di mana jutaan orang meninggal akibat kelaparan.
Ada beberapa faktor historis yang memicu peristiwa Holodomor.
Baca: Mahasiswa Korban Gempa dan Tsunami di Sulteng akan Dapat Beasiswa
Salah satunya kebijakan pertanian massal dan kolektivisasi paksa yang dilakukan oleh Uni Soviet sehingga menyebabkan kelaparan.
Pada tahun 1924, Lenin meninggal sehingga posisinya digantikan oleh Joseph Stalin.
Setelah memiliki kuasa, Stalin menyusung program kolektivisasi pertanian dengan memaksa para petani untuk menyerahkan lahan pribadi, peralatan pertanian, dan ternak mereka.
Para petani dipaksa untuk bergabung dengan pertanian kolektif milik negara.
Stalin menyampaikan bahwa pertanian kolektif dapat menghasilkan biji-bijian dalam jumlah besar.
Itu kemudian akan dijual ke luar negeri sehingga hasilnya dapat digunakan untuk membiayai rencana industrialisasi.
Baca: Keluarkan Bunyi dan Pakai Huruf Braille, Seperti Ini Wujud Medali Asian Para Games 2018
Kolektivisasi berarti memaksa jutaan petani kecil keluar dari tanah mereka sendiri lalu bergabung ke pertanian kolektif yang lebih besar.
Namun, para petani Ukraina melihat ini sebagai perbudakan sehingga mereka menolak menyerahkan tanahnya.
Karena pemberontakan tersebut, Stalin menegakan kebijakan perang di pedesaan bagi mereka yang melawan program kolektivisasi.
Sebanyak 1,5 juta penduduk Ukraina menjadi korban kebijakan “dekulakisasi” Stalin.
Dekulakisasi merupakan kampanye yang dilakukan politik Soviet untuk menangkap dan mendeportasi sejumlah petani kaya beserta keluarganya.