HUT ke 73 TNI
HUT TNI - Sat Bravo 90, Pasukan Khusus TNI AU Hebat Gilas Musuh di Udara, 'Mengerikan' di Darat
TNI AU, selain memiliki pasukan elite yang dinamai Pasukan Khas (Paskhas), juga memiliki ‘pasukan lebih khusus’
TRIBUNMANADO.CO.ID - TNI AU, selain memiliki pasukan elite yang dinamai Pasukan Khas (Paskhas), juga memiliki ‘pasukan lebih khusus’ yang dinamai Satuan Bravo 90, yang anggotanya terdiri sejumlah personel Paskhas pilihan.
Meski terbentuknya Satbravo 90 masih terhitung muda dilingkungan pasukan khusus TNI, yakni di tahun 1990, bukan berarti Bravo 90 jauh dari mumpuni.
Semua ketrampilan layaknya pasukan khusus, yakni kemampuan bertempur tiga matra (darat, laut, dan udara) sudah dikuasai secara matang.
Baca: HUT TNI - Inilah Daftar Panglima TNI sejak Awal Kemerdekaan RI Hingga Kini
Sama seperti satuan lain TNI, operasi Sat Bravo 90 langsung di bawah Panglima TNI.
Tapi untuk misi-misi khusus di lingkup TNI, mereka bisa di-BKO-kan kepada Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI yang sekarang dinamai Badan Intelijen Negara (BIN).
Namun untuk misi di tingkat matra, langsung di bawah Komandan Korpaskhas. Saat ini personel Sat Bravo 90 diduga mendekati angka lebih dari 300 orang dan bermarkas di daerah Rumpin, Bogor, Jawa Barat.
Semua personel Sat Bravo merupakan prajurit pilihan dan umumnya mendapatkan pendidikan komando hingga dua kali.
Baca: HUT TNI - Inilah Pasukan Elit Indonesia yang Misterius dengan Kemampuan Mengerikan
Secara umum memang ada dua tingkatan rekrutmen personel Bravo 90, yakni pendidikan komando dan pasca komando.
Yang pertama adalah titik penentu apakah seorang personel layak diikutkan dalam seleksi prajurit Bravo 90.
Standar yang digunakan hingga saat ini adalah setiap lulusan sekolah komando yang masuk ranking 1-20, dinyatakan wajib mengikuti tes Bravo.
Materi uji dimulai dari psikotes. Bagian ini amat menentukan tahap selanjutnya. Kalau calon dinyatakan tidak mampu bertahan, langsung dibalikkan ke kesatuan asalnya.
Misalnya, mereka harus bisa bertindak, berpikir dan mengambil keputusan dalam keletihan mendalam dan tekanan mental tinggi. Lulus dari tahap ini, siswa dinyatakan berhak menyandang bagde Bravo 90.
Baca: HUT TNI - Lewat Ilmu dari Merpati Putih Kopassus Bisa Kalahkan Navy Seal di Kegelapan
Tahap selanjutnya lebih serius, pendidikan intelijen strategis. Pelaksanaannya sengaja digelar link-up dengan BIN.
Pendidikan intelijen kembali dilaksanakan ketika mereka sudah benar-benar terjun sebagai personel operasional. Hanya pelaksanaannya sepenuhnya dilaksanakan di BIN selama tiga bulan.
Dua bulan berikutnya kembali ke materi kemampuan bertempur menggunakan beragam senjata dan beragam teknik.