Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

GMIM Expo 2018

Jokowi dijadwalkan Kunjungi Stand Rumah Minahasa dari Bambu, Pada Pelaksanaan GMIM Expo 2018

presiden Joko Widodo dijadwalkan akan mengunjungi stand rumah Minahasa dari bambu dalam rangka pelaksanaan GMIM Expo 2018

Penulis: Christian_Wayongkere | Editor:
TRIBUNMANADO/CHRISTIAN WAYONGKERE
Badan pekerja majelis wilayah (BPMW) Pinosiowan Kecamatan Kakas Barat berpose didepan rumah Minahasa Zaman dulu terbuat dari Bambu 

Laporan Wartawan Tribun Manado Christian Wayongkere

Manado, Tribunmanado.co.id - Ratusan stand dari berbagai wilayah Gereja masehi Injili di Minahasa (GMIM), perguruan tinggi dan yayasan GMIM berjejer memenuhi lokasi pacuan roda sapi milik gubernur Sulut Olly Dondokambey, di wilayah Kalawat I Minahasa Utara.

Setiap stand menampilkan berbagai macam keunggulan dan potensi wilayah, mulai dari perikanan, perkebunan, kerajinan tangan dan lainnya.

Diantara ratusan stand yang akan berdiri hingga 2 Oktober 2018, satu diantaranya milik wilayah GMIM Pinasiowan Kecamatan Kakas Barat Minahasa. Menampilkan Wale Minahasa Style atau rumah Minahasa mula-mula yang dikemas modern, dengan bahan utama bambu.

"Rencanannya jika tidak ada aral melintang, lobi pak gubernur Sulut akan menghadirkan presiden Joko Widodo diacara GMIM Expo dan akan mampir di stand rumah Minahasa zaman dulu milik wilayah Pinosiowan," kata Pdt Adolf Wenas sekretaris departemen misi dan oikumene badan pekerja majelis sinode (BPMS) GMIM disela-sela memantau stand.

Menurut Hanny Rakian koordinator pembuatan stand kepada Tribun Manado, pihaknya hanya fokus di membuat dan memaerkan. Jika presiden datang menjadi satu hal yang sangat special buatnya dan jemaat sebagai tuan rumah stand.

Menurut Hanny stand yang terbuat dari bahan bambu ini konsep atau desainnya memang sudah ada sejak dulu. "Sekarang kami tinggal melanjutkan membuat lagi seperti gasebo atau tempat persinggahan," kata Hanny, Rabu (26/9/2018).

Stand rumah Minahasa zaman dulu yang dikemas modern menjadi pilihan enam jemaat di wilayah Pinasiowan, untuk di pamerkan selama pelaksanaan GMIM Expo 2018. Kata Hanny selain untuk mengangkat karakteristik budaya adat Minahasa, konsep ini dipilih sebagai sarana untuk menjadikan bahan baku menjadi lebih berharga.

"Kita tau bersama di Sulawesi Utara khususnya Minahasa kaya akan tanaman bambu. Dengan cara seperti ini akan membuat nilai dari bambu itu menjadi mahal dan berniali guna," urainya.

Adapun proses pengerjaannya tak mudah, jemaat yang ada di wilayah Pinosiowan kecamatan Kakas Barat harus lebih dulu mencari dan memilih bambut yang baik kemudian dikeringkan. Lalu membuat sketsa, kemudian masuk pada pemasangan mulai dari bagian bawah, rangka rumah tiang-tiang kemudian penyelesaian. Tahap terakhir clear dengan cat.

"Waktunya satu bulan lebih dari awal hingga pendirian di lokasi stand GMIM Expo. Dalam pengerjaan bersama empat orang praktis tidak ada kesulitan yang dihadapi," kata dia.

Dengan tampilan stand rumah Minagasa zaman dulu akan menjadi ciri khas wilayah Paso, sering disebut gasebo dari bambu.

Wale Minagasa Style itu tak hanya dipajang saja, melainkan oleh seluruh jemaat yang ada akan memamerkan berbagai potensi yang ada di jemaat.

Mulai dari keranginan tangan batok kelapa yang menjadi jawara pada perlombaan Dekranasde di pameran Kayuwatu Manado dalam rangka HUT Provinsi Sulut dan lainnya.

"Ada pula kayu sisah yang sudah tua dan sudah di buang, kami ambil untuk dijadikan benda layak pakai seperti meja dan kursi didalam rumah Minahasa," tandasnya.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved