Kisah Perwira Inggris Gunakan Panah Untuk Melawan Senjata Api
berapa banyak di antara mereka yang dapat diingat dengan busur dan anak panahnya di zaman yang sudah serba modern penuh dengan senjata api?
Tahun-tahun awal
Jack Churchill dilahirkan di Hong Kong dan lulus dari Akademi Militer Kerajaan pada tahun 1926.
Beberapa tahun pertama dalam hidupnya dihabiskan untuk menjadi tentara.
Setelah menghabiskan hampir sepuluh tahun, dia memilih pensiun dan bekerja sebagai editor surat kabar, model, dan bahkan sempat muncul di film.
Kehidupan sipil tidak cocok dengan Jack, dan segera pada tahun 1940, dia memutuskan untuk mendaftar kembali di Angkatan Darat Inggris sebagai seorang perwira.

Jack kemudian dikirim ke Prancis yang kemudian akan berhadapan dengan pasukan Jerman Hitler.
Namun, Hitler tidak tahu tentang Jack si Gila.
Pertama, dia menolak memberikan tanah dan meluncurkan serangan pada Jerman.
Kedua, dia mengendarai sepeda motor kesayangannya lengkap dengan busur dan anak panah, serta pedang Skotlandia sebagai senjata cadangannya.
Baca: Penjelasan Emak-emak yang Curhat Makan Keong ke Sandiaga, tapi Sering Plesiran ke Luar Negeri
Apa yang terjadi ketika Anda memilih membawa pedang dalam pertempuran penuh senjata api?
Nah, Jack pun tertembak di leher oleh Jerman, tapi itu tidak menghentikannya.
Bahkan pada satu titik, dia menyelamatkan seorang perwira Inggris yang terluka parah akibat serangan Jerman.
Setelah pertempuran Dunkirk (1940), Jack ditempatkan di bawah rejimen pelatihan Pasukan Khusus Inggris.

Tak hanya berhenti pada pelatihan, Jack juga mengambil bagian dalam serangan berani terhadap pangkalan Jerman di Vaagso, Norwegia.
Jack adalah pemimpin dari Komando Nomor 2.