Uskup Manado Ingatkan Patung Ular Jadi Simbol Salib, Misa Puncak Yubileum 150 Tahun
Umat Katolik Keuskupan Manado menyemut memenuhi Emmanuel Amphitheater Catholic Youth Center, Lotta, Pineleng, Minahasa, Jumat (14/09/2018).
Penulis: | Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUNMANADO.CO.ID, PINELENG - Umat Katolik Keuskupan Manado menyemut memenuhi Emmanuel Amphitheater Catholic Youth Center, Lotta, Pineleng, Minahasa, Sulawesi Utara, Jumat (14/09/2018).
Mereka mengikuti misa perayaan puncak Yubileum 150 tahun Gereja Katolik kembali, tumbuh dan berkembang di wilayah Keuskupan Manado.
Hadir lima uskup dalam perayaan itu.
Mereka itu Uskup Keuskupan Manado Mgr Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC, Uskup emeritus Josef Suwatan, Uskup Keuskupan Agung Makasar John Liku Ada, Uskup Keuskupan Agung Kupang Petrus Turang, dan Uskup Keuskupan Mandagi Petrus Canisius Mandagi.
Hadir pula Pastor Bambang Sipayung dari Serikat Jesus, Pastor Poltje Pitoy MSC, pimpinan MSC sedunia dan Romo Handoko MSC, wakil provinsial MSC Indonesia. Juga ratusan pastor yang berkarya di Keuskupan Manado
Dari pemerintah hadir Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Wakil Wali Kota Manado Mor Bastiaan.
Juga wakil ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Utara Wenny Lumentut.
Setelah menjelaskan Yubileum bertepatan dengan Pesta Salib Suci dan sejarahnya, Uskup Rolly mengingatkan soal patung ular di mana mereka yang memandangnya akan sembuh.
Itu katanya menjadi simbolisasi dari salib.
"Kita hari ini merayakan kemuliaan Yesus Kristus yang barangkali bertentangan dengan ketuhanan-Nya. Yaitu Ia rela menjadi manusia," katanya
Ia mengatakan dalam peristiwa itu mereka merenungkan rencana Allah yang tetap hidup dan berjalan.
Sejarah keselamatan itu hadir juga dalam diri Daniel Mandagi dan diri kita.
"Bagaimana rencana Allah itu hadir dalam diri melalui kita menjadi bapak Daniel dan De Vries jaman now. Kita ingat bagaimana penolong-penolong kita berkarya di daerah ini juga luar daerah," katanya.
Ia mengatakan kehadiran Gereja menjadi berkat.
Tantangan justru memperteguh Gereja dan buah yang melimpah.
"Di Makasar uskup pertama asal Manado yaitu Theodorus Lumanauw. Juga berkumpul juga di sini uskup-uskup asal Manado," ujarnya.(Tribunmanado.co.id/David Manewus)