Laporan Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak Minim di Boltim, Richlany: Masyarakat Malu Melapor
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ( P3A) menerima 18 laporan kekerasan terhadap anak tahun 2018.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ( P3A) menerima 18 laporan kekerasan terhadap anak tahun 2018.
Menurut Kepala Dinas P3A Boltim, Richlany Mamonto mengatakan, laporan ini masih minim, karena 18 kasus ini berdasarkan laporan selama sembilan bulan.
"Masih banyak masyarakat yang malu melaporkan kejadian yang menimpah baik KDRT, sexual maupun lainnya,"
ujar Richlany Mamonto, Kamis (13/9/2018).
Baca: 540 Formasi CPNS Boltim Menunggu Persetujuan Menteri Menpan-RB
Lanjut dia, dari 18 kasus yang diterima dua diantaranya telah masuk dalam persidangan. Dua kasus tersebut yakni pencabulan dan pembunuhan. Kasus pembunuhan pelakunya anak-anak sudah divonis enam tahun penjara dan cabul divonis lima tahun.
Ia menambahkan, Dinas P3A akan terus melakukan pendampingan baik terhadap pelaku maupun korban khusus anak-anak.
Baca: Pengurusan KK di Boltim Perlu Dilampirkan Buku Nikah
Wakil Bupati Boltim, Rusdi Gumalangit mengatakan, instansi terkait harus rutin melakukan sosialisasi serta meyakinkan masyarakat terhadap masalah anak dan perempuan.
"Saya mengimbau juga adanya peran dari orang tua dalam mengawasi pergaulan anak-anak," ujar Rusdi Gumalangit.
Ia berharap, anak-anak Boltim, tidak akan terlihat masalah hukum, karena adanya kerja sama pemerintah daerah dan orang tua.
-
Kisah Perempuan Asal Pekalongan yang Lolos CPNS di Bitung, Rela Merantau Demi Menjadi PNS
-
Adriana Dondokambey Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak Melalui Pendekatan Agama
-
Awal Tahun Ada Tiga Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Kotamobagu
-
Terkait Penemuan Mayat Fidyawati Bonde di Bolsel, Pengamat Sebut Jika Terbukti Ada Pola Meniru
-
Yeni Anggraini: Berpakaian Syar'i di Era Millenial