Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Perang Tersingkat Selama 38 Menit, Inilah 3 Fakta Sejarah Dunia yang Belum Banyak Diketahui

da beberapa fakta sejarah dunia yang belum banyak diketahui. Berikut tiga fakta sejarah dunia yang tak banyak diketahui.

Editor: Siti Nurjanah
(pixabay)
Wazir Persia, Sahib Ibn Abbad membawa perpustakaannya bersamanya. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sejarah merupakan satu mata pelajaran yang kita dapat sejak duduk di bangku sekolah dasar.

Mulai dari sejarah singkat kota asal, sejarah Indonesia, hingga sejarah dunia.

Namun, ada beberapa fakta sejarah dunia yang belum banyak diketahui.

Apa sajakah itu?

Dikutip TribunTravel.com dari laman Brightside, berikut tiga fakta sejarah dunia yang tak banyak diketahui.

1. Inkuisisi Spanyol mengeluarkan hukuman mati bagi semua penduduk Belanda.

(Alonso del Arco/Public Domain/wikipedia, Hoshie/Public Domain/ wikimedia)

Pada 16 Februari 1568, Inkuisisi Spanyol mengeluarkan hukuman mati untuk semua penduduk Belanda atas keputusan Raja Philip II dari Spanyol.

Inkuisisi Spanyol didirikan di Belanda pada1522 oleh Charles V.

Mayoritas penduduk Belanda menganut Protestanisme, yang saat itu menentang perjuangan Inkuisisi.

Selain itu, politik Raja Philip II menjadi 'bahan bakar tambahan ke dalam api' ketika ia mencoba membatasi hak-hak kaum aristokrat lokal dan bersikeras memperkenalkan pajak Spanyol untuk menjual barang-barang.

Sebagai respon atas semua keluhan dan permintaan penduduk Belanda, Sang Raja malah memperketat tekanan Inkuisisi.

Pajak, penganiayaan orang Protestan, dan kebijakan tirani Philip II menimbulkan pemberontakan yang dimulai oleh aristokrasi pada 1567.

Sang Raja Spanyol kemudian mengirim panglima perangnya yang terbaik, Fernando Álvarez de Toledo, untuk menekan pemberontakan dan metode yang dia terapkan berbuntut pada eksekusi 1.800 orang aristokrat.

Semua peristiwa ini menjadi alasan Raja Spanyol untuk mengeluarkan perintah mengeksekusi semua penduduk Belanda karena telah melakukan semacam bid'ah.

2. Wazir Persia, Sahib Ibn Abbad membawa perpustakaannya bersamanya.

(pixabay)

Sahib Ibnu Abbad lahir di Persia pada 938 dan berprofesi awal sebagai seorang sekretaris sebelum akhirnya bisa berkuasa.

Ketika ayahnya meninggal, Ibn Abbad baru berusia 7 atau 8 tahun dan seorang teman ayahnya, Wazir Agung Ibn al-'Amid, membawanya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved