Jack the Ripper Dikenal Sebagai Pembunuh Berantai Paling Kejam di Dunia, Benarkah Ia Seorang Wanita?
Pada 1888, satu pembunuh berantai paling terkenal sedang mengintai di jalanan Whitechapel, East End, London.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pada 1888, satu pembunuh berantai paling terkenal sedang mengintai di jalanan Whitechapel, East End, London.
Jack the Ripper bertanggung jawab atas mutilasi dan kematian setidaknya lima wanita tuna susila.
Ada lebih dari 100 orang yang dianggap sebagai tersangka potensial, termasuk penulis Lewis Carroll, dan cucu Ratu Victoria, menurut LiveScience.
Seluruh bidang studi mencoba untuk mengurai misteri identitas pelaku, yang disebut Ripperology, dan detektif kursi roda masih mencoba untuk mencari tahu siapa orang yang melakukan kejahatan ini.
Namun bagaimana jika "dia" adalah seorang wanita?
Menurut Independent , pada 2006 seorang ilmuwan Australia menggunakan lap dari DNA yang diperoleh dari bagian belakang prangko dan bagian bawah amplop dari surat yang dikirim ke Scotland Yard, yang diyakini berasal dari Jack the Ripper.
Ian Findlay, seorang profesor diagnostik molekuler dan forensik, mengatakan ia mengembangkan cara mengekstrak DNA dari sampel hanya dengan satu sel atau dari untaian rambut hingga 160 tahun.
Umumnya, pengambilan sampel DNA membutuhkan setidaknya 200 sel untuk bekerja.
Sebagian besar surat Scotland Yard diterima mengaku dari the Ripper dianggap hoax, tetapi beberapa diyakini asli, dan dari ini Findlay mengambil sampel nya.
Dia mengambil sampel untuk analisis, dengan fokus pada sampel DNA yang dia dapatkan dari surat Openshaw (yang paling diyakini berasal dari si pembunuh).
Dia mengekstrak DNA dan memperkuatnya untuk mulai mengembangkan profil.
Hasilnya tidak meyakinkan dan tidak dapat diandalkan secara forensik, tetapi ia membuat profil parsial yang menunjukkan bahwa Jack the Ripper mungkin seorang wanita.
Para tersangka utama, yang termasuk seorang pengacara, Sir John Williams (seorang dokter), dan seorang pembuat sepatu Polandia, semuanya laki-laki.
Namun, ada beberapa teori yang kurang diterima yang menunjukkan temuan Findlay mungkin tidak terlalu mengada-ada.
Kepala Inspektur Frederick Abberline, yang merupakan tokoh penting dalam penyelidikan, adalah orang pertama yang menduga bahwa Jack mungkin seorang wanita.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/jack-the-ripper_20180910_090042.jpg)