Ayahnya Tewas Kecelakaan Alat Berat di Tateli, Januar: Buka Facebook Ternyata Sudah Rame
Maxi Worotikan (55) waga Desa Sawangan Kabupaten Minahasa yang tewas tertimpa alat berat saat bekerja
Penulis: Nielton Durado | Editor: Aldi Ponge
Laporan Wartawan Tribun Manado Nielton Durado
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Maxi Worotikan (55) waga Desa Sawangan Kabupaten Minahasa yang tewas tertimpa alat berat saat bekerja di Desa Tateli, ternyata sudah berpisah dengan istrinya.
Hal itu dikatakan oleh Januar Worotikan (23) putra dari Maxi ketika ditemui Tribun Manado, Sabtu (8/9/2019) di rumah kopi Billy Jalan Sam Ratulangi.
"Sudah 3 tahun berpisah dengan ibu, dan tapi belum ada surat cerai," kata dia.
Ia mengaku sangat kaget ketika sanak saudaranya memberitahukan ayahnya meninggal.
"Waktu mereka bilang papa sudah meninggal, saya malah minta mereka jangan bercanda. Tapi ketika buka facebook ternyata sudah rame," bebernya.
Januar yang bekerja sebagai tenaga harian di Jalan Tol Manado-Bitung lalu bergegas ke RSUP Kandou.
"Sampai di sana saya sudah tak bisa menangis lagi. Pikiran kacau dan semua terasa kosong," beber dia.

Diketahui, Maxi Worotikan (55) warga Desa Sawangan, Minahasa tewas tertimpa kendaraan berat ketika sedang bekerja di Desa Tateli, Minahasa Utara, pada Jumat (8/9/2018) sekitar pukul 15.15 Wita.
Peristiwa terjadi saat mobil alat berat yang dikendarai Maxi Worotikan tergelincir saat mencoba naik ke lokasi crusher untuk melakukan pekerjaan.
Berikut fakta-fakta peristiwa tersebut:
Mobil alat berat tergelincir
Adrian Sasuwang mengaku sempat melihat mobil alat berat yang dikendarai Maxi Worotikan tergelincir saat mencoba naik ke lokasi crusher untuk melakukan pekerjaan.
"Waktu itu dia mau ke tempat crusher, untuk lakukan pekerjaan. Tapi saat mendaki tanjakan, alat berat itu tidak mampu naik," kata Adrian kepada tribunmanado.co.id di RSUP Prof dr RD Kandou Malalayang, Manado, Sulut, Jumat (07/09/2018) malam.

Berteriak Minta Tolong