Rambut Gondrong, Gaya Unik Anggota TNI di Masa Bergabungnya Timor Timur, Ternyata Ini Alasannya
Anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) memiliki pakem yang sangat khas yakni Tangguh, dan berpenampilan rapih dengan rambut cepak.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) memiliki pakem yang sangat khas yakni Tangguh, dan berpenampilan rapih dengan rambut cepak.
Namun berbeda dengan satu misi di zaman dulu dalam Operasi Seroja di Timor Timur (sekarang Timor Leste).
Operasi Seroja yang dimulai di akhir tahun 1975 kemudian berlanjut sampai operasi pemulihan keamanan hingga tahun 1999, ternyata membawa hal menarik untuk dicermati.
Baca: Den Harin, Pasukan Khusus Paling Misterius, Wolter Mongisidi Personelnya Paling Ditakuti Belanda
Salah satu hal yang menarik untuk disimak adalah gaya dan penampilan para prajurit TNI di sana.
Saat itu seringkali dijumpai para prajurit Indonesia di lapangan dengan kombinasi penampilan unik dan tak lazim.
Gaya berpakaian dengan berbagai model potongan rambut pun bervariasi. Lain dengan saat ini, saat potongan rambut seorang tentara harus cepak, rapi dan berseragam.
Baca: (VIDEO) Pemecahan Rekor MURI, TNI dan Polri Gelar Senam Gemu Famire Massal di Markas Kopassus
Jika diumpamakan, potongan rambut mereka lebih mirip artis-artis Indonesia yang saat itu tengah naik daun.
Tampaknya tak terlalu berlebihan jika model potongan rambut mereka meniru para artis tahun 80-an.
Namun, tentara-tentara yang bertugas di Bumi Loro Sae itu tentu memiliki alasan tersendiri tentang gaya rambut dan penampilan berpakaian mereka.
Penempatan di pos-pos yang jauh di pedalaman, membuat prajurit Indonesia melahirkan gaya tersendiri yang tak seperti biasanya.
Bagaimana tidak? Posisi mereka yang amat jauh tentu sangat menyulitkan untuk dropping logistik, sehingga tidak memungkinkan bagi mereka untuk menjaga penampilan mereka, seperti merapikan rambut seperti penampilan tentara pada umumnya.
Baca: (VIDEO) Kronologi Bintara Polisi Tewas Dianiaya 2 Senior di Barak Dalmas
Sehingga dapat dikatakan gaya tersebut muncul dikarenakan keadaan. Namun lain ceritanya jika digunakan sebagai penyamaran.
Ketika Operasi Seroja belum resmi diumumkan, berpakaian seadanya dengan rambut gondrong merupakan sebuah kewajiban dalam hal penyamaran.
Hal tersebut dimaksudkan mereka agar tidak nampak sebagai personel Tentara Nasional Indonesia.