Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Polres Bolmong Ungkap Pembunuhan Karto Mokoginta oleh 4 Tersangka, Korban Dibunuh untuk Hal Mistis

Kepolisian Resor Bolaang Mongondow merilis empat tersangka kasus pembunuhan Karto Mokoginta

Penulis: Handhika Dawangi | Editor: David_Kusuma
Tribun manado / handhika dawangi
Polres Bolmong menggelar konferensi pers pembunuhan Karto Mokoginta 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Kepolisian Resor Bolaang Mongondow merilis empat tersangka kasus pembunuhan Karto Mokoginta, di Lobby Mapolres Bolmong, Rabu (5/9/2018).

Karto Mokoginta (45) ditemukan tidak bernyawa di Perkebunan Desa Mondatong Baru, Kecamatan Poigar Kabupaten Bolmong, Kamis (19/7) pukul 21.00 Wita.

"Empat tersangka yang sudah kita tangkap yakni perempuan berinisial SD (21), lelaki berinisial MDL (32), MS (21), dan AAM (31). Semuanya warga Desa Ongkaw, Kecamatan Sinonsayang Minsel," ujar Kapolres Bolmong AKBP Gani Siahaan.

Baca: Mengejutkan! Bisikan Setan Alasan Pasutri di Poigar Lakukan Pembunuhan, Haus Darah Sampai Santet

Tersangka SD dan MDL adalah pasangan berpacaran. Mereka kemudian mengajak tersangka MS dan AAM. Keempat tersangka kemudian mencari korban.

Bermula pada 17 Juli 2018, sebelum pembunuhan dilakukan empat tersangka beberapa kali melakukan pertemuan di rumah tersangka MDL dan SD untuk membagi peran.

Pada 19 Juli 2018 malam, empat tersangka bergerak dari rumah tersangka MDL ke arah Perkebunan Desa Mondatong Baru untuk mencari korban. Mereka membawa pisau, tali, kain lap, senter, dan karung.

Sesampainya di gubuk korban, tersangka MDL kemudian membangunkan korban yang saat itu sedang tidur. Tersangka MDL awalnya meminjam korek api. Setelah korek api dikembalikan, MDL kemudian menarik korban dibantu tersangka AAM.

Korban melawan. Tersangka MDL kemudian dengan kepalan tangan memukul bagian dada korban. Korban terjatuh dan diikat tangan dan kakinya.

Masih melawan, korban kemudian dipukul lagi beberapa kali oleh tersangka AAM dengan batu ke arah kepala.

Korban pun melemah dan tidak bergerak lagi. Setelah itu korban diseret ke pinggiran sungai. Pergelangan tangan korban diiris dan darahnya ditampung di gelas plastik bekas minuman buah bermerek.

Setelah mendapatkan darah korban, empat tersangka pulang. Sedangkan darah yang ditampung dalam gelas plastik ditanam dalam tanah belakang rumah.

"Sesuai dengan pengakuan tersangka, mereka mencari darah korban untuk diberikan kepada makhluk halus yang dipelihara tersangka perempuan berinisial SD untuk mendapatkan uang," ujar Kapolres. (dik)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved