Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Aksi Menghadap Laut di Bitung

Gelar Aksi Menghadap Laut, Menteri Susi Pantau Selat Lembeh Pakai Kayak Hingga Tenggelamkan 8 Kapal

Susi Pudjiastuti, memenuhi janji untuk melakukan aksi menghadap laut bersih laut di Kawasan Perikani Bitung

Penulis: Aldi Ponge | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO/ANDREAS RUAUW
Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti, naik kayak memantau laut Bitung di Kawasan Pelabuhan Perikanan Negara (Perikani) Bitung, Minggu (19/8/2018). 

TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG – Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti, memenuhi janji untuk melakukan aksi menghadap laut bersih laut di Kawasan Pelabuhan Perikanan Negara (Perikani) Bitung, Minggu (19/8/2018).

Menteri Susi datang dengan penampilan yang cukup sederhana dengan engenakan pakaian menyelam dilapisi dengan kaus biru, serta kacamata dan sandal saja.

Nampak juga bersamanya artis Ridho Slank, petinggi TNI, Polri, serta beberapa tamu undangan lainnya, juga bersama ketua POSSI Bitung Kahouni Lomban-Rawung, Audy Pangemanan Sekda Bitung, dan masyarakat, nelayan Kota Bitung.

Menteri nyentrik itu menjelaskan, beberapa bulan lalu, ia mendirikan Pandu Laut atas dasar kepedulian dan keprihatinan atas kondisi laut di Indonesia.

"Indonesia ini memiliki visi sebagai poros maritim karena memiliki banyak pulau, namun untuk mewujudkannya masih banyak PR (pekerjaan rumah) yang harus dikerjakan," kata dia.

Yang dilakukan hari ini (kemarin), katanya, acara ‘Menghadap Laut’ untuk melihat dan melakukan yang seharusnya demi masa depan laut.

"Presiden menginginkan kita menjadikan laut sebagai masa depan bangsa. Indonesia memiliki 17.540 pulau. Menjadikan Indonesia sebagai negara terbanyak pulaunya. 97 ribu km panjang laut Indonesia menjadi kedua di dunia," jelasnya.

Ia mengaku memang senang di laut. Sebelum menjadi Menteri, Susi memang pengusaha ikan.

"Dulu terlalu banyak kapal asing beroperasi di Indonesia dan membawa hasilnya ke luar negeri tanpa melalui pencatatan," jelasnya.

Menurut Susi, sampai saat ini, masih banyak terjadi illegal fishing termasuk di perairan Bitung.

"Memang mengubah sesuatu itu tidak gampang tapi para pejabat dan masyarakat harus mengubah sesuatu yang tidak baik, menjadi lebih baik," ujar dia.

Ia mengatakan, penjaga laut juga tidak bisa mengakomodasi semua pelanggaran di laut, namun semua harus bekerja sama termasuk masyarakat.

"Pemerintah mau yang terbaik untuk masyarakat, untuk bangsanya dan mau melakukan aksi apapun untuk masyarakat," jelas dia.

Sekarang, illegal fishing sudah dibereskan, dengan bukti juga besok delapan kapal akan ditenggelamkan dan akan jadi rumah baru bagi ikan, sehingga masyarakat Bitung bisa mancing lebih mudah di situ.

"Ini merupakan komitmen presiden untuk menjaga kedaulatan. Sekarang harus dikelola oleh pengusaha, pemodal dan nelayan Indonesia. Tidak boleh masyarakat asing mengambil ikan di perairan Indonesia. Adalah kemenangan untuk masyarakat Bitung juga," jelasnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved