Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sekwan DPRD Mitra Minta Maaf kepada James Sumendap

Hans Mokat, Sekretaris DPRD Minahasa Tenggara (Mitra), memohon maaf atas kejadian yang mengecewakan Bupati Mitra James Sumendap

Penulis: Christian_Wayongkere | Editor:
TRIBUNMANADO/CHRISTIAN WAYONGKERE
Hans Mokat, Sekretaris DPRD Minahasa Tenggara (Mitra), memohon maaf atas kejadian yang mengecewakan Bupati Mitra James Sumendap, pimpinan dan anggota DPRD, kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) serta tamu undangan yang menghadiri rapat paripurna istimewa mendengarkan pidato Presiden RI Joko Widodo, di ruang rapat paripurna Kamis (16/8/2018). 

Laporan wartawan Tribun Manado Christian Wayongkere

TRIBUNMANADO.CO.ID, RATAHAN -  Hans Mokat, Sekretaris DPRD Minahasa Tenggara (Mitra), memohon maaf atas kejadian yang mengecewakan Bupati Mitra James Sumendap, pimpinan dan anggota DPRD, kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) serta tamu undangan yang menghadiri rapat paripurna istimewa mendengarkan pidato Presiden RI Joko Widodo, di ruang rapat paripurna Kamis (16/8/2018).

"‎Atas nama pribadi dan staf sekretariar dprd menyanpaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada bupati‎ dan seluruh yang hadir," ucap Mokat sebelum membacakan surat masuk pada rapat paripurna‎ penyampaian rancanan kebijakan umum perubahan APBD (KUPA) dan ranganan prioroitas plafon anggaran sementara (Ppas) perunaahn APBD Kabupaten Mitra tahun anggaran 2018‎.

Selama menjabat sekretaris DPRD Mitra 2 tahun 2 bulan kejadian yang membuat bupati James Sumendap naik pitan baru pertama kali terjadi. Menurut sekwan dalam persiapan nonton bareng mendengarkan pidato Presiden sudah matang dan kembali di cek pagi hari sebelum waktu pelaksanaan.

Hans tak menduga jika terjadi kesalahan teknis. Dia pun menerima dengan tegar teguran bupati menyuruh berdiri di depan meja pimpinan DPRD pada awal rapat paripurna.

"Saya sadari itu kelemahan saya, yang kurang kontrol dan lalai," tandasnya.

James Sumendap bupati Mitra di hadapan tamu undangan rapat paripurna istimewa mengaku tidak berhak ampuni dosa sekretaris dewan, karena menurut Sumendap yang mengampuni itu Tuhan.

"Saya hanya bisa menerima maafmu sekwan," ucap Sumendap.

Kata Sumendap belajar dari masalah yang terjadi ketidak siapan melaksanakan nonton bareng pidato kenegaraan presiden RI, bukan hanya terjadi di sekwan tapi semua (SKPD) sehingga dia meminta agar harus selalu siap.

"‎Salahnya bukan sekwan saja, melainkan protokol sekretariat daerah pemkab Mitra," cecarnya.

Sumendap mengibaratkan seorang pejabat negara datang di suatu tempat didahului dengan tim advance atau protokoler.

Jika sudah ada informasi siap tim advance dan protokoler kepala daerah, kepala negara atau pejabat negara clear melaksanakan kegiatan.

"Ya, kalau di DPRD kan hanya ditangani protokoler dewan, ke depan peringatan juga bagi sekretariat daerah jangan ada kejadian seperti itu," tambahnya.

Sumendap juga menyerang tiga pimpinan DPRD Mitra dalam memposisikan dan menempatkan diri pada kejadian seperti itu ibarat pendeta terlalu baik kepada bawahannya. Sehingga terjadi kekacawan dimana-mana.

"Dengan kejadian ini, Ketua dan wakil ketua DPRD perlu ada rapat evaluasi setiap minggu dievaluasi agar penanganan seperti itu tidak akan terjadi," tandasnya.

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved