Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Janji Ketemu di Bunaken Rabu Ini, Frets Pieter Tak Menyangka Bertemu Alrmarhum Pahlano di Rumah Duka

Saya dan Mner Pahlano sudah janjian mau bertemu di Bunaken karena memang Almarhum sering ke Bunaken.

Penulis: Indry Panigoro | Editor: David_Kusuma
Tribun manado / Indry panigoro
Frets Pieter rekan almarhum Dr Jusak Ratundelang Pahlano Daud 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Sedih saya Mbak. Sakit rasanya. Hal ini diungkapkan Frets Pieter yang merupakan sahabat dari Dosen Politeknik Manado, Dr Jusak Ratundelang Pahlano Daud (45), yang ditemukan meninggal di kamar 246, Hotel Ibis, Makassar, Sulawesi Selatan pada Selasa (31/07/2018) siang.

Sahabat karib yang sudah berteman baik dengan sang dosen itu sejak 2007 lalu kepada Tribun Manado, mengatakan ketidaksangkaannya soal janji dari Pahlano yang memiliki maksud yang tak bisa diterima dengan nalar.

"Jujur saja saya nggak nyangka Mbak. Saya dan Mner Pahlano sudah janjian mau bertemu di Bunaken karena memang Almarhum sering ke Bunaken. Tapi ternyata janji bertemu malah jadi di rumah duka," tutur Frets dengan bibir bergetar dan mata berkaca-kaca, di rumah duka Kelurahan Ranotana, Lingkungan III, Kecamatan Sario, Manado, Sulut, Rabu (1/8/2018).

Sambil mengenang kebaikan mendingan sang dosen, Frets menjelaskan jika keduanya sudah membuat janji sejak pekan lalu.

"Hari Rabu, Minggu lalu, saya buat janjian sama beliau untuk bertemu hari Senin kemarin, tapi kata Almarhum, dia akan bertemu saya setelah pulang dari NTT, jadi kesepakatan kami itu bertemu jadinya hari ini (Rabu), tapi endingnya malah bertemu di rumah duka," terang dia.

Dengan tatapan yang kosong, bibirnya terus berbicara soal sosok Pahlano.

"Dia adalah inspirasi. Meski beliau seorang doktor, tapi sikap dia ke kami orang biasa, tidak melambangkan sebagai seorang doktor. Malah dia seperti keluarga, sahabat, karena memang sosoknya ini sering membantu kita di Bunaken," jelasnya.

"Bagi warga Bunaken, sosok Pahlano adalah pahlawan. Dia banyak memberikan sumbangsih ilmu pengetahuan dan tindakan nyata di Bunaken," tutupnya sambil menyeka air matanya. (ind)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved