Tak Tahan Kelakuan Suami, Sambil Menangis Istri Anggota Dewan Ini Mengaduh ke Hotman Paris
Ibu muda itu diketahui bernama Dwi Icha Yanti Oktari yang mengaku sebagai istri dari Su, anggota DPRD Kabupaten Bangka.
SEORANG ibu muda rela datang jauh-jauh dari Bangka Belitung untuk bertemu pengacara kondang Hotman Paris Hutapea di Kedai Kopi Johny Kelapa Gading Jakarta Utara, Minggu (8/7/2018).
Ibu muda itu diketahui bernama Dwi Icha Yanti Oktari yang mengaku sebagai istri dari Su, anggota DPRD Kabupaten Bangka.
Icha, sapaan akrabnya, mengadu kepada Hotman Paris lantaran diduga menjadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) oleh suaminya sendiri.
Awalnya, atas nama cinta Icha mencoba untuk tetap sabar dan berharap suaminya berubah. Seiring berjalannya waktu, apa yang menjadi harapannya tak kunjung terwujud.
Bahkan, setelah anak pertama mereka lahir, KDRT yang dilakukan Su semakin menjadi-jadi.
"Sejak anak saya lahir saya udah mulai melawan karena saya bertanggung jawab atas anak saya dan saya pun sekarang ini udah mulai melawan untuk menyadarkan dia supaya gimana ya mas. Kita itu harus memberikan contoh yang baik untuk anak, maksud saya kayak begitu, tapi dia tidak mementingkan hal itu mas," tuturnya.
"Dia kadang marah-marah di depan saya dan anak kayak gitu. Kita kan malu, maksud saya ngga semestinya kita berantem," tutur Icha kepada Warta Kota di Kedai Kopi Johny Kelapa Gading Jakarta Utara, Minggu pagi.
Anggota DPRD Kabupaten Bangka itu tetap saja menjadi sosok suami yang menakutkan bagi Icha. Kebrutalan dan keganasan suaminya menyiksa fisik dan batin Icha.
Gara-gara Mie Goreng
Puncaknya pada Sabtu (30/6/2018) sore, ketika Icha diminta suaminya untuk memasak mie goreng. Karena kesalahpahaman permintaan tersebut berujung pada caci maki hingga pemukulan dari sang suami kepadanya.
"Hanya gara-gara Indomie terus dia marah-marah sama saya, mukul saya ya mas, nendang saya mas. Dia itu mau Indomie-nya itu dimasak telurnya didadar, cuman yang kedengaran sama saya dia mau masak martabak mie."
"Kayak gitu tapi saya itu masaknya dua macam. Soalnya anaknya satu lagi mau juga Indomie jadi saya masak Indomie pakai telur dadar satunya saya buatin martabak mie cuman yang martabak mie-nya itu saya taruh cabe," ujar Icha.
Menurut Icha, masalah tersebut sebenarnya sangat sepele, hanya kesalahpahaman kecil yang tidak seharusnya berujung pada pemukulan. Mestinya, sebagai suami-istri setiap masalah harus dibicarakan baik-baik untuk mencari jalan keluarnya, bukan malah dibesar-besarkan seperti yang dilakukan oleh suaminya.
Tidak tahan dengan perlakuan Sumantri, Icha kabur ke rumah orang tuanya tanpa membawa anaknya yang masih berusia 18 bulan. Sang suami mengancam akan menembaknya jika Icha nekat membawa bayi mereka.
"Rumah itu sudah seperti neraka bagi saya mas. Hati saya sangat tidak tenang. Bagaimana bisa tenang jika setiap hari yang saya alami adalah KDRT bukan kasih sayang dari suami. Saya sangat terancam di rumah itu. Pantaskah seorang suami mengancam istrinya dengan penembakan? Suami macam apa yang seperti itu," kata Icha.