Misterius! Ribuan Penduduk Hilang pada Satu Malam di Sebuah Desa, Ini Kisahnya

TRIBUNMANADO.CO.ID - Apakah Anda pernah mendengar mengenai kisah desayang penduduknya hilang?

Mungkin bila pernah mendengar kisah tersebut Anda akan berpikir mengenai sesuatu yang supranatural.

Namun sebenarnya hal aneh tersebut pernah terjadi dan menyisakan misteri hingga kini.

Ini terjadi dahulu kala di sebuah desa di China.

Baca: Kisah Ratu Bajak Laut Muslim Sayyida al-Hurra Menjadi Musuh Nomor 1 Monarki Kristen Eropa

Banyak orang hilang di sebuah desa yang berada di provinsi Shaanxi pada tahun 1987.

Desa ini terletak di Pegunungan Qinling.

Misteri ini bukan kisah yang menceritakan tentang pembunuhan masaal atau kasus kriminal.

Akan tetapi sebuah kasus misteri yang masih beredar di media (sosial) China.
Menurut laporan ini oleh NDTV dan Epoch Times, itu adalah kejadian di suatu malam ketika tidak hanya ribuan orang di desa kecil Qinling, tetapi juga kucing, anjing, dan ternak mereka semua telah menghilang tanpa jejak.

Baca: Kisah Kaisar China yang Ingin Hidup Abadi, Korbankan Ribuan Perawan

Menurut ceritanya, banyak orang telah melihat benda-benda terbang tak dikenal di atas desa.

Sebuah kisah ini kemudian dilarang oleh otoritas Komunis Tiongkok, yang memberi kode nama insiden dengan nama 'Insiden Kucing Malam'.

Beberapa orang mengatakan bahwa insiden itu berkaitan dengan urusan rahasia, di mana penduduk desa mengungsi dan diberitahu untuk tidak mengungkapkan informasi rahasia kepada orang lain.

Baca: Kisah Pembunuhan PSK Nomor 1 di China Masih Misteri: Ponselnya Penuh Kontak Pejabat Tinggi

Ini berhubungan dengan seorang warga desa yang lebih tua yang dikutip oleh NDTV yang mengatakan ada pasukan tentara di sekitarnya malam itu, diduga memindahkan orang ke tempat lain.

Pada akhirnya, tidak jelas apa yang benar dan apa yang tidak benar tentang kisah ini.

Bahkan kisah ini malah menjadi cerita rakyat yang faktanya tidak jelas.

Menurut tanling.com, desa ini masih terbengkalai hingga hari ini. (Intisari-Online.com/Adrie P. Saputra)