Mengenang Reformasi 1998, Inilah 5 Kejadian Jelang Mundurnya Soeharto dari Kursi Presiden
Sementara itu, di Istana Merdeka, Soeharto sedang berusaha membentuk kabinet Reformasi 9......
TRIBUNMANADO.CO.ID-21 Mei 1998 kala itu, semua pandangan tertuju pada sesosok pria dengan pakaian serba hitam di tengah credentials room di Istana Merdeka, Jakarta.
Pria itu terlihat tua, memakai peci dan sedang bersiap-siap membacakan suatu pidato.
Dia adalah Presiden Soeharto, yang mengumumkan pengunduran dirinya dari posisi presiden setelah 32 tahun menjabat.
Pengunduran dirinya bukan tanpa alasan.
Baca: Najwa Shihab Dicecar Pertanyaan Oleh Tora Sudiro, Pilih Prabowo atau Jokowi? Ini Jawabannya
Baca: Link Live Streaming Piala Thomas dan Uber 2018 di Thailand, Pukul 09.00 WIB
Bayangkan saja, berkuasa selama puluhan tahun lalu mundur begitu saja tentu sangat tidak rasional.
Sebelum memutuskan untuk mundur, Soeharto dirundung cukup banyak masalah dari segala pihak.

1. Istri tercintanya meninggal
Soeharto bukan apa-apa tanpa Bu Tien, begitu yang dikatakan banyak orang.
Di balik pria yang hebat selalu ada wanita yang lebih hebat, dan wanita itu adalah Bu Tien.
Rumor beredar bahwa Siti Hartinah (nama asli bu Tien) yang masih keturunan keraton Solo ini punya 'ilmu' yang menguatkan Pak Harto, salah satunya rumor tentang kesaktian tusuk konde bu Tien.
Namun tentu saja itu tidak terbukti.
Setelah bu Tien meninggal pada 28 April 1996, kekuatan pak Harto melemah.
Sejak saat itulah dipandang sebagai saat yang tepat untuk melengserkan pak Harto dari posisinya.
Baca: Denny Siregar: Pak SBY Kenapa Demokrat Pasang Iklan Gede Bawaslu Senang, Beda saat PSI yang Lakukan
2. Tragedi Trisakti
Mahasiswa mulai melancarkan demonstrasi menuntut Soeharto turun dari jabatannya.