Marlon Kamagi Buat 2 Project Bank Sampah Manado dan Pariwisata Berbasis Pertanian di Pinilih
Marlon Kamagi, salah seorang penerima beasiswa Australian Award bertajuk Sustainable Tourism for Regional Growth 2017 dari Sulawesi Utara
Penulis: Finneke | Editor: Andrew_Pattymahu
Laporan Wartawan Tribun Manado Finneke Wolajan
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Marlon Kamagi, salah seorang penerima beasiswa Australian Award bertajuk Sustainable Tourism for Regional Growth 2017 dari Sulawesi Utara mengerjakan dua project.
Pertama soal bank sampah di Kota Manado. Bagaimana pemerintah mengelola sampah berbasis masyarakat, mengurangi sampah dari sumbernya. "Untuk Indonesia bebas sampah tahun 2020," ucapnya.
Project kedua yakni mengembangkan pariwisata di Desa Pinilih, Minahasa Utara berbasis pertanian. Alasan pemilihan tempat ini karena merupakan sumber air.
"Sumber air di Pinilih ini rupanya menjadi sumber air di Airmadidi dan Bitung. Jadi pariwisata berbasis pertanian. Di sana akan ada penanaman pohon endemik Sulut yang mulai langka," jelasnya.
Ada 30 penerima beasiswa yang ikut dalam kegiatan ini di Grand Luley, 27 Februari hingga 1 Maret ini. Semuanya datang dari Indonesia Timur. Dari Sulawesi Utara ada empat penerima beasiswa ini di antaranya Prof Bet Lagarense, Marlon Kamagi, Franky Runtukahu dan Natasha Takaindengan.