Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tak Dirayakan di China, Imlek Harus Dilestarikan di Manado

Kendati berasal dari China, namun rangkaian kegiatan Imlek tak lagi dirayakan secara khusus di Negara asalnya.

Penulis: | Editor: Andrew_Pattymahu
FINNEKE WOLAJAN
Suasana Imlek di Manado 

Laporan Wartawan Tribun Manado Warstef Abisada

TRIIBUNMANADO.CO.ID— Kendati berasal dari China, namun rangkaian kegiatan Imlek tak lagi dirayakan secara khusus di Negara asalnya. Makanya, Imlek oleh Ketua DPRD Sulawesi Utara Andrei Angouw, diminta untuk dilestarikan di daerah ini sebagai satu tradisi, agar dapat menarik minat wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke daerah.

‘’Di China, masyarakat justru libur saat Imlek, tapi disini justru dirayakan dengan meriah sebagai satu tradisi. Makanya, Imlek dengan seluruh rangkaian kegiatannya perlu dilestarikan di daerah ini, agar dapat menarik minat wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke daerah,’’ kata Angouw saat malam pisah sambut Tahun Baru Imlek 2568/2569, Jumat (16/2/2018).

Selain malam pisah sambut tahun baru, salah satu rangkaian kegiatan Imlek yang paling menyita perhatian public lokal maupun mancanegara adalah tradisi Cap Go Meh.

Setiap tahun tradisi ini dilaksanakan di Kota Manado, dan disaksikan oleh ribuan masyarakat tak hanya lokal saja, tapi wisatawan mancanegara. ‘’Tahun ini Cap Go Meh akan dilaksanakan pada 2 Maret nanti,’’ tegas Angouw.

Erfandi Lagonda, warga keturunan Tionghoa di Kota Manado mengaku perayaan Imlek memiliki makna besar baginya. Sebab, menjadi sarana evaluasi evaluasi atas perbuatan di tahun sebelumnya. ‘’Semoga di tahun baru ini lebih baik dari tahun sebelumnya untuk mencapai kesuksesan,’’ tukasnya. (War) 

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved