Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ini Reaksi Brani, Kadis Pendidikan Sulut dan Ketua DPRD Bolmong Terkait Penganiayaan Kepsek

Perhatian dan dukungan terhadap Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Lolak Kabupaten Bolmong, Astri Tampi, terus berdatangan.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: David_Kusuma
tribun manado
Kepala SMPN 4 Lolak Astri Tampi di RSUP Prof Kandou Manado, Rabu (14/2/2018). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Perhatian dan dukungan terhadap Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Lolak Kabupaten Bolmong, Astri Tampi, terus berdatangan.
Benny Ramdhani atau dikenal dengan Brani, Wakil Ketua Komite Satu Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, menjenguk korban, Jumat (16/2/2018) sekitar pukul 14.00 wita Brani mengenakan gamis putih dan jas hitam. Brani masuk ke dalam ruangan nomor 119 di Ruang Kelas Satu Anggrek Dua Rumah Sakit Umum Pusat Prof dr RD Kandou.
Benny mengobrol dan banyak memberi semangat kepada Astri. Sekitar 30 menit ia di dalam, dan juga berbincang bersama keluarga kepsek.
"Ini memprihatinkan, bahkan sejak saya melihat pertama foto-foto di medsos. Saya mendapatkan informasi pertama kali, muncul emosi, muncul kemarahan. Jujur, ini manusiawi," ujar Brani kepada Tribun Manado.
Lanjut Brani, dia emosi, pertama, Kepsek merupakan seorang ibu yang diperlakukan dengan cara kasar dan dianiaya. "Yang kedua, itu adalah guru yang selama ini mendidik banyak orang. Mendidik banyak manusia. Sehingga awalnya tidak tahu apa-apa menjadi tahu banyak hal. Dari tidak punya cita-cita dan akhirnya menjadi sukses," ujar Brani.
Brani mengatakan, hanya orang-orang yang berpikir picik dan memiliki kualitas mental rendah yang tidak memiliki rasa empati dan penghormatan kepada seorang guru terlebih seorang ibu juga.
"Sikap kemarahan yang akhirnya memaksa saya datang ke Manado untuk melihat langsung. Dan saya puas melihat langsung. Melihat kondisinya," ujar Brani.
Brani mengatakan dirinya akan terus mengawal proses hukum terhadap tersangka penganiayaan ini.
"Proses hukum jalan, dan akan kita kawal. Kita menginginkan Proses hukum harus berjalan sesuai dengan aturan. Karena yang kita inginkan tidak sekedar penegakan hukum, tapi memiliki dampak efek jera. Karena bisa terjadi kepada yang lain, jika hukum tidak ditegakkan. Karena orang akan menganggap penganiayaan itu biasa," ujar Brani.
Brani kemudian mendoakan kepsek cepat sembuh. "Semoga diberikan kesembuhan, sehingga bisa kembali ke rumah, dan beraktivitas seperti biasanya. Yang mendoakan beliau pasti banyak orang," ujar Brani.
Sebelum meninggalkan ruangan, Brani berpamitan dan menyalami kepsek, serta mencium tangan kepsek yang dibalut perban.
Sosok Terhormat
Kadis Pendidikan Sulut Grace Punuh meminta aparat menindak tegas tersangka penganiayaan kepsek. "Harus dihukum dengan berat," kata dia.
Sebut Punuh, hukuman berat akan menimbulkan efek jera hingga peristiwa itu tidak berulang lagi. Menurut dia, guru adalah sosok terhormat hingga perlu dihormati.
Ketua DPRD Kabupaten Bolmong Welty Komaling pun angkat bicara. "Dewan sangat prihatin dengan kejadian itu dan meminta pihak kepolisian dapat memproses kejadian penganiayaan sesuai aturan hukum," ujarnya.
Komaling berharap kejadian seperti itu menjadi yang terakhir dalam dunia pendidikan, karena tanpa pendidikan dari guru, tidak akan mendapatkan ilmu.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved