Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Mahasiswa Pembebasan di Unima Ikut Gelar Aksi Solidaritas Dukung Aksi Mogok Karyawan PT AFI

Aksi mereka tersebut sontak menyita perhatian dari mahasiswa dan masyarakat yang melintasi pintu gerbang Unima

Penulis: Alpen_Martinus | Editor:
TRIBUNMANADO/ALPEN MARTINUS
Aksi solidaritas Mahasiswa Universitas Negeri Manado (Unima) di Pintu Gerbang, Senin (27/11) 

Laporan Wartawan Tribun Manado Alpen Martinus

TONDANO, TRIBUN - Puluhan mahasiswa Universitas Negeri Manado (Unima) yang tergabung dalam Perjuangan Mahasiswa untuk Pembebasan Nasional (Pembebasan) dan Perempuan Progres Minahasa dan Individu Pro Demokrasi, lakukan aksi solidaritas, di Pintu Gerbang Unima, Senin (27/11).

Mereka bergantian berorasi menggunakan toa, sementara yang lainnya mengibarkan Panji dan ada juga yang membawa sejumlah tulisan yang diangkat, serta spanduk.

Di spanduk tersebut bertuliskan RRT harus patuh dengan hukum Indonesia #salam15hari Zhang Li.

Aksi mereka tersebut sontak menyita perhatian dari mahasiswa dan masyarakat yang melintasi pintu gerbang Unima.

Rudi Pravda sebagai humas aksi Pembebasan di Unima menjelaskan bahwa aksi tersebut sebagai bentuk solidaritas terhadap aksi mogok karyawan PT Alpen Food Industry produsen es krim AICE.

Mereka menuntut agar RRT (Republik Rakyat Tionghoa harus patuh dengan hukum Indonesia.

"Berikan SK 644 buruh yang di PHK untim menjadi buruh tetap, hapuskan sistem kontrak, dan berikan upah buruh 100 persen," jelasnya.

Selain itu, perusahaan yang dipimpin oleh Zhang Li dan berkedudukan di Bekasi tersebut memberikan cuti kepada karyawan juga BPJS buruh."Kami juga mengutuk perusahaan PT AFI yang mendeklarasikan diri sebagai sponsor Asean Games di tengah mogok kerja," jelas dia.

Juga nilai nyawa buruh yang putus tangan karena mesin packing hanya dibayar Rp 4 juta."Kami minta perusahaan harus memenuhi hak buruh, serta pemerintah tidak harus mengerahkan preman, polisi dan keamanan pabrik untuk menghadapi aksi mogok," jelasnya.

Ia menambahkan, ternyata nikmatnya es krim tidak senikmat nasib buruh."Ini akasia solidaritas kami sebab tanpa buruh kami juga tidak bisa menikmati apa yang ada sekarang," jelasnya.

Aksi tersebut tidak saja dilakukan oleh mereka di Unima, namun juga di seluruh Indonesia.

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved