Netizen Menangis Lihat Simpanse Ini akan Mati Bahagia Setelah Dikunjungi Orang Ini
Saat sakit keras semakin parah, simpanse ini dikunjungi teman lamanya yang mengenalnya sejak 1972
Penulis: | Editor:
TRIBUNMANADO.CO.ID - Tak seorangpun akan mengetahui kapan hari terakhirnya tiba.
Sampai waktu itu tiba, kehadiran orang-orang terdekat akan menjadi momen mengharukan dan akan menggetarkan hati.
Kejadian ini dialami simpanse benama Mama di kebun binatang Royal Burger, Belanda tahun 2016 silam.
Dilaporkan independent.co.uk, Kamis (19/10/2017) simpanse berusia 59 tahun ini telah menderita sakit keras sejak April 2016 lalu.
Baca: Pakai Kutang di Luar Baju, Denada Kembali Dinyinyir, Warganet: Celananya Juga Gak Dikancingin?
Keadaan ini membuatnya semakin lemah dan meolak untuk makan dan minum.
Saat itulah Mama mendapat kunjungan dari Profesor Jan van Hooff.
Profesor yang mengenal simpanse ini sejak 1972 mengunjungi Mama di kandangnya.
Awalnya, Mama tidak mengenali sang profesor, namun ketika tangan profesor mengelus kepalanya, barulah simpanse ini mengenali profesor tersebut.
Baca: Astagaaaa, Pemuda Ini Nodai Jenazah Gadis, Ia Kemudian Mengalami Hal Ini
Bulu lebat yang melekat di tubuh Mama terlihat rontok.
Tubuhnya kurus dan kesusahan menggerakkan badannya.
Inilah momen terakhir bagi keduanya, sebab Mama menemui kematiannya seminggu kemudian.
Dilansir dari News.com.au, Kamis (19/10/2017), Mama lahir di alam liar pada tahun 1957 dan merupakan simpanse tertua di kebun binatang pada saat kematiannya.
Mama terkenal karena sifatnya yang dominan dan digambarkan sebagai "nenek" koloni.
