Gadis Ini Curhat Kepada Gurunya, Disuruh Pasangan Melakukan Oral, Dia Tak Mencintainya
Mereka tidak diajarkan untuk menghargai tubuh mereka sendiri dan tidak memahami gagasan bahwa mereka mungkin sedang diperdaya
TRIBUNMANADO.CO.ID - Apakah anak-anak beralih ke situs-situs pornografi untuk mendapatkan pendidikan seks untuk dirinya sendiri?
Apakah siswa laki-laki memaksa murid perempuan melakukan hal-hal yang kemudian mereka sesali?
Pertanyaan tersebut menggelayuti pikiran seorang guru sekolah menengah di Inggris berusia 24 tahun.
Dia menuturkannya secara gamblang kepada BBC apa yang dia dengar dari murid-muridnya.
"Saat berdiskusi tentang hubungan seks dan tindakan seksual, anak-anak lelaki cenderung merendahkan dan menunjukkan kurangnya pemahaman dan rasa saling menghormati yang dibutuhkan dalam hubungan seks."
"Sama halnya dengan anak-anak gadis, mereka tidak diajarkan untuk menghargai tubuh mereka sendiri dan tidak memahami gagasan bahwa mereka mungkin sedang diperdaya."
"Suatu ketika, seorang anak perempuan berusia 14 tahun sangat kesal dan mengatakan kepada saya, 'Aku mengisap peni**ya dan dia tidak mencintaiku - dia mengatakan bahwa dia mencintaiku tapi dia bohong."
"Itu membuat saya berpikir bahwa gadis-gadis ini tengah diperdaya."
Saya rasa semua orang tahu gadis-gadis berusia 14 atau 16 tahun tidak menikmati berbagai hubungan seks yang mereka lakukan - mereka hanya ikut-ikutan."
"Mereka melakukannya seperti sebuah kehormatan bahwa mereka telah dipilih oleh laki-laki, terutama bila mereka adalah anak laki-laki yang terkenal. Semacam pengakuan terhadap penampilan dan daya tarik mereka - setidaknya yang mereka kira begitu."
"Saya pikir gadis-gadis muda ini tidak menyadari kerentanan mereka. Saya pikir juga gadis-gadis ini - yang berusia 14 tahun ke atas - akan melihat ke belakang dan berpikir, 'Ya, saya dipaksa melakukan itu.'
"Mereka menghadapi sebuah situasi yang naif dan mereka terjerumus jauh ke dalamnya."
Berhak untuk mengatakan 'tidak'
"Kami perlu membuat anak-anak perempuan itu sadar bahwa mereka menjadi obyek dan dimanfaatkan, kami harus menyadarkan bahwa mereka rentan terhadap hal semacam ini."
"Mereka berhak untuk mengatakan 'tidak' dan semestinya tidak ada seorang pun yang merasa mengalami tekanan dari sesama teman."