Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

2 Tahun Berselisih Hukum, Gugatan Hak Cipta 'Monyet Selfie' Berakhir Seperti Ini

Perselisihan antara seorang fotografer dengan kelompok hak asasi hewan tentang 'monyet selfie' telah berakhir.

Penulis: | Editor:
Net
David Slater dan Si 'Monyet Selfie' 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Setelah pertempuran hukum selama 2 tahun, perselisihan antara seorang fotografer dengan kelompok hak asasi hewan tentang 'monyet selfie' telah berakhir.

Dikutip dari laman straitstimes.com, fotografer Inggris David Slater telah memenangkan banding terhadap People for the Ethical Treatment of Animals (Peta) atas hak acipta foto tersebut, yang diambil oleh seekor monyet langka bernama Naruto.

Hewan yang tinggal di kawasan konversai di Sulawesi Utara ini, telah menggunakan kamera Slater untuk mengambil beberapa foto, termasuk beberapa selfie pada tahun 2011.

Setelah foto monyet ini menjadi viral, Peta mengajukan tuntutan pad atahun 2015 terhadap fotografer atas nama sang monyet.

Dengan alasan bahwa ia harus dinyatakan sebagai pemilik foto tersebut dan menerima ganti rugi atas pelanggaran hak cipta yang akan digunakan untuk pelestarian habitat.

Seorang hakim di Amerika Serikat memutuskan pada bulan Januari tahun lalu, ia tidak dapat memiliki hak cipta atas foto tersebut karena bukan manusia.

Si 'monyet selfie' yang kemudian diberi nama Naruto.
Si 'monyet selfie' yang kemudian diberi nama Naruto. (Net)

Peta kemudian mengajukan banding atas keputusan tersebut, namun baru-baru ini diberhentikan karena kedua belah pihak telah mencapai penyelesaian, menurut kelompok hak asasi hewan di situs mereka, Senin (11/9).

Pada hari Selasa (12/9), pengacara Peta mengatakan bahwa Slater telah setuju untuk menyumbangkan seperempat dari pendapatan masa depan dari penjualan foto tersebut.

"Dana tersebut akan masuk ke badan amal terdaftar yang didedikasikan untuk melindungi kesejahteraan atau habitat Naruto," pernyataan kedua belah pihak dalam sebuah pernyataan bersama.

Peta juga mengatakan akan terus membangun hal legal untuk hewan.

"Setiap orang berhak atas hak yang kita sayangi, hidup seperti yang mereka pilih bersama keluarga mereka, terbebas dari penganiayaan dan penderitaan, dan mendapatkan keuntungan dari ciptaan mereka sendiri,' kata kelompok hak asasi hewan di situsnya. (straitstimes.com)

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved