Pemkot Kotamobagu Anggarkan Rp 135 Juta per Triwulan Untuk Guru Mengaji
Tahun 2015 ini pemerintah kota Kotamobagu mengeluarkan anggaran Rp 135 juta per triwulan untuk guru mengaji.
Penulis: Handhika Dawangi | Editor:
Laporan wartawan Tribun Manado Handhika Dawangi
TRIBUNMANADO.CO.ID, KOTAMOBAGU - Tahun 2015 ini pemerintah kota Kotamobagu mengeluarkan anggaran Rp 135 juta per triwulan untuk guru mengaji. Anggaran tersebut diperuntukkan bagi 150 guru mengaji yang terdaftar.
Pemberian tunjangan tersebut terkait program pemerintah Kotamobagu dalam hal ini bagian Kesejahteraan Sosial (Kesos) yakni Gerakan Masyarakat Maghrib (Gemmar) Mengaji.
"Jadi untuk tahun ini setiap guru yang terdaftar akan menerima tunjangan Rp 900 ribu per tri wulan. Saat ini sementara penyaluran untuk triwulan satu," ujar Kabag Kesos Adin Mantali kepada Tribun Manado Senin (8/6) Pagi di Aula Kantor Wali Kota usai pembukaan program tersebut.
Dikatakannya pada tahun lalu juga sudah ada beberapa guru mengaji yang menerima tunjangan. "Tahun 2014 baru 40 guru mengaji yang menerima tunjangan. Dan tahun ini ketambahan menjadi 150 orang," ujarnya.
Tujuan program tersebut dikatakan Adin adalah untuk membuat semua masyarakat Kotamobagu dapat membaca Al Quran. "Jadi para guru mengaji, menemui dan mengajak seluruh masyarakat yang belum hatam untuk mengaji. Tidak hanya terbatas pada anak-anak melainkan semua kalangan. Agar supaya nantinya akan ada hatam Quran massal," ungkapnya.
Untuk kali ini lanjut Adin pihaknya tidak memasang target ada berapa santri yang harus di ajarkan setiap guru mengaji. "Kami masih akan melakukan evaluasi dulu.
Mereka membuat laporan setiap mingguan maupun bulanan. Itu untuk melihat apakah ada kegiatan atau tidak," ujarnya.
Ditambahkannya, guru mengaji yang juga merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) tetap akan menerima tunjangan tersebut. "Mereka akan mendapat potongan pajak sebesar 5 persen. Selain PNS tidak ada potongan," ujarnya.
Wali Kota Kota Kotamobagu Tatong Bara menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada para guru mengaji, yang turut menyukseskan pelaksanaan Gerakan Masyarakat Maghrib (Gemmar) Mengaji di Wilayah Kota Kotamobagu.
Hal tersebut disampaikannya dalam sambutan yang dibacakan Assisten Satu Pemerintah Kota Kotamobagu, Nasrun Gilalom, pada kegiatan launching tersebut. "Saya menyampaikan apresiasi dan ucapkan terima kasih kepada seluruh guru mengaji yang telah memberikan pelajaran membaca, menulis dan menghafal Al Quran diwilayah Kota Kotamobagu,” ujar wali kota.
Lebih lanjut dikatakannya, pelaksanaan Gemmar mengaji, merupakan satu diantara upaya dalam rangka lebih mendalami lagi tentang arti, makna, kandungan dan keindahan Al Quran, sekaligus juga untuk meningkatkan pemahaman terhadap nilai nilai yang terkandung dalam Al Quran.
“Ajaran-ajaran Al Qur an haruslah kita pahami, hayati dan kita amalkan sebaik-baiknya, dalam rangka membentuk diri dan kepribadian,akhlak dan moralitas kita,” ujarnya.
Wali kota juga mengajak seluruh elemen masyarakat di Kota Kotamobagu, untuk terus meningkatkan semangat kekeluargaan sebagai modal utama untuk mewujudkan suasana aman dan damai di Kota Kotamobagu.
Diberikannya tunjangan per triwulan bagi setiap guru mengaji di Kotamobagu membuat semangat pengajar membaca Al Quran tersebut menigkat.
Seperti yang dikatakan Nahir Domu (51) guru mengaji di taman pengajian Raudatul Jannah Poyowa Besar dua. "Kami lebih semangat mengajar mengaji. Sejak 1993 memang saya sudah menjadi guru mengaji. Melakukannya itu tanpa pamrih tidak pernah meminta apapun kepada lara santri. Dengan adanya tunjangan ini saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada wali kota dan wakil wali kota serta bagian kesos yang sudah memperjuangkannya," ujar pria yang bekerja di perusahaan batu bata ini.