Batu Bacan Asli seperti Ini, Jangan Tertipu!
Batu bacan asli memiliki fakta dan ciri-ciri seperti ini. Jangan mudah tertipu, sudah membayar mahal batunya ternyata palsu.
Penulis: | Editor:
TRIBUNMANADO.CO.ID - Di seluruh Indonesia batu bacan masih menjadi trending topik, bahkan tak sedikit artis yang rela berburu di luar Pulau Jawa demi batu yang sedang digandrungi tersebut. batu bacan di mesin pencarian Google bahkan ada di posisi ketiga setelah nomor satu ISIS dan batu akik nomor dua.
Bagi Anda penggemar batu bacan perlu mengetahui ciri-ciri dan fakta tentang batu yang fenomenal ini. Mengutip dari sebuah situs resmi yang dimiliki oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Batu Bacan: Batu Mulia Istimewa dari Maluku Utara) batu bacan merupakan sebuah kekayaan alam dari berbagai hal lain di Maluku Utara. Bacan merupakan nama sebuah pulau, nama kerajaan sekaligus nama batu mulia yang membumbungkan namanya populer hingga mancanegara. Jangan salah, batu ini bahkan sudah populer sejak abad pertengahan semenjak kawasan ini menjadi pusat rempah-rempah dunia.
Popularitas batu bacan melambung beberapa tahun belakangan ini namun bagi masyarakat di kawasan empat kerajaan Maluku yakni Ternate, Tidore, Jailolo dan Bacan sudah mengetahui jauh sebelumnya. Sebenarnya pulau penghasil batu bacan bernama Pulau Kasiruta meski demikian penamaan batu tersebut dengan nama bacan merupakan pertama kalinya batu intu diperdagangkan yakni di Pulau Bacan yang tak jauh jaraknya dari Pulau Kasiruta.
Situs Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menjelaskan, batu bacan adalah 'batu hidup' karena kemampuannya berproses menjadi lebih indah secara alami. Caranya sangat mudah hanya dengan mengenakan setiap hari batu tersebut dalam bentuk liontin kalung, cincin, kepala sabuk dan sebagainya, batu bacan ini serat batu atau inklusi yang banyak secara perlahan akan berubah menjadi lebih bersih, bening seperti kristal dalam waktu bertamun-tahun.
Contohnya batu bacan berwarna hitam, secara perlahanlahan mampu berubah menjadi hijau cantik. Namun tak hanya berhenti sampai di situ, batu masih bisa berubah, prosesnya di sebut ' pembersihan' sehingga menjadi hijau bening seperti air. Agar bisa mempercepat proses tersebut pemilik batu bacan akan terus menerus memakainya hingga berubah warnanya.
Batu bacan yang fenomenal ini bukan hanya sekedar berubah warna secara alami bahkan dalam beberapa jenis batu ini dapat menyerap senyawa lain dari bahan yang melekatnya. Contohnya batu bacan hijau doko, batu ini dilekatkan dengan tali pengikat berbahan emas. Apa yang terjadi? Batu bacan tersebut bisa menyerap bahan emas dan akhirnya bintik-bintik emas muncul di dalam bagian batu.
Kemampuan secara alami berubah warna dan menyerap pada bahan yang melekatinya inilah yang membuat pecinta batu mulia di luar negeri seperti di Arab, Eropa dan Cina terpesona dan terpana dengan keajaiban batu ini.
Fakta lainnya, tingkat kekerasan batu bacan ini berada pada 7,5 skala Mohs dan tingkat kekerasan ini seperti batu zamrud dan tingkat kekerasannya lebih dari batu giok. Maka sejak tahun 1994 batu ini diburu oleh pecinta batu mulia dari luar negeri, dan sejak tahun 2005 harga batu-batu ini sangat mahal dinilai tak logis terutama untuk orang awam.
Batu Bacan
Batu bacan, ingin tahu bagaimana cara mendapatkannya? Ternyata tidak mudah. penambangan di Pulau Kasiruta membutuhkan penggalian hingga lebih dari 10 meter. Para penambang pulai ini mencari tanah terdalam untuk mencari urat-urat galur batu bacan yang berkualitas. Jangan salah meskipun identik dengan warna hijau, batu bacan sebenarnya memiliki berbagai warna lain seperti kuning muda, kuning tua, putih susu, putih bening, merah, cokelat kemerahan, keungunan, cokelat serta beragam warna lainnya. Dihitung ada 9 macam warna jenis batu bacan.
Batu ini sudha menjadi perhiasan bagi pria maupun wanita sejak masa empat kesultanan yakni Ternate, Tidore, Jailolo, dan Bacan di Maluku Utara. Dan batu bacan dengan kualitas paling baik dan tinggi menjadi hiasan pada mahkota para sultan yang masih ada hingga saat ini contohnya di mahkota Kesultanan Ternate. Batu bacan menjadi hadiah favorit bagi tamu kehormatan, pada tahun 1960 misalnya. Saat Presiden Soekarno berkunjung ke Pulau Bacan, proklamator ini dihadiahi batu bacan. Lalu yang membuat batu bacan makin populer adalah ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menghadiahi Presideng Amerika Serikat Barrack Obama berupa batu bacan. Kontan batu ini makin melambung dan hingga kini memiliki harga yang sangat mahal.
Tips penting memilih batu bacan asli langsung saja cari ke Ternate, Tidore, Jailolo atau Pulau Bacan. Meski demikian perlu kecermatan atau minta saran pada orang yang memiliki pemahaman tinggi soal batu bacan terkait keasliannya. Agar Anda tak tertipu jangan membeli batu bacan 'mati' atau batu yang sudah dibentuk menjadi mata cincin atau mata kalung karena bisa jadi batu tersebut palsu atau misalnya asli tak akan berproses lagi lantaran sudah diasah menjadi bentuk tersebut.
Batu bacan berkualitas pada umumnya yang dikenal dan beredar di pasaran ada dua yakni bacan doko dan bacan palamea. Bacan doko sebagian besar berwarna hijau tua, sementara bacan palamea berwarna hijau muda kebiruan. Nama doko dan palamea ini diambil dari nama desa di Pula Kasiruta. Kedua desa ini memiliki deposit batu bacan yang sangat banya selain dua desa lainnya seperti Desa Besori dan Desa Imbu Imbu. Batu bacan berjenis batu krisokola yang kebanyakan berwarna hijau kebituan. Kekerasan awal batu ini berkisar antara 3-4 skala Mohs. Disebut batu bacan yang berkualitas adalah batu yang mengalami proses silisifikasi dan kekerasannya mencapai 7 skala Mohs. Batu bacan yang sudah mengalami proses secara alami akan keras dan terlihat mengkilat setelah diasah. Berminat? Segera saja ke pulau tersebut untuk mendapatkan batu yang asli. (tribunmanado/robertus rimawan)
Ikuti berita-berita terbaru di tribunmanado.co.id yang senantiasa menyajikan secara lengkap berita-berita nasional, olah raga maupun berita-berita Manado terkini.