Tragis, Ketua RT di Girian Bawah Jatuh dari Pohon Mahoni
Apes benar nasib yang dialami Labobi, Ketua Rukun Tetangga (RT) II, Lingkungan IV Kelurahan Girian Bawah, Kecamatan Girian
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: Aswin_Lumintang
TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Apes benar nasib yang dialami Labobi, Ketua Rukun Tetangga (RT) II, Lingkungan IV Kelurahan Girian Bawah, Kecamatan Girian yang jatuh dari Pohon Mahoni setinggi 15 meter di Jalan Beringin, Lingkungan Satu, Kelurahan Girian Weru, Kecamatan Girian, Jumat (23/2).
Peristiwa naas ini terjadi saat Labobi sedang memangkas dahan dan cabang pohon yang mengganggu kabel listrik bertegangan tinggi.
"Jadi kami Jumat kemarin ditugaskan oleh Camat untuk memangkas pohon peneduh. Pekerjaan ini dilakukan seluruh kepala lingkungan dan ketua RT se-Kecamatan Girian dan mulai bekerja pukul 09.00 wita,'' ujar Ance, seorang aparat.
Lanjutnya, korban saat itu sedang memangkas dahan dan cabang pohon yang sudah menganggu kabel bertegangan tinggi, saat dia sedang asik memangkas batang pohon yang berada sangat dekat dengan tiga kabel listrik bertegangan tinggi. Ketika itu sudah disarankan agar tak memaksakan memangkas yang sudah dekat kabel.
"Dia bilang, biar jo kurang sadiki kwa sambil melanjutkan memangkas menggunakan sebilah parang. Tiba-tiba korban berteriak, aduh ta stom kita. Ini diteriakkan sebanyak tiga kali. Kami menyangka korban sedang bercanda, tapi tak lama dia jatuh dari pohon, '' ujarnya.
Korban yang keseharian bekerja sebagai security di perusahan kaleng PT Kometa di Kelurahan Girian Bawah. Sebelum jatuh korban tersengat aliran listrik dari dahan pohon yang dipotongnya lalu mengenai kabel beraliran listrik.
Korban pun jatuh terlentang di tanah. Sebelumnya sempat tersangkut di pagar besi depan rumah di lokasi kejadian."Dia jatuh di tanah yang sudah tertutup daun-daun hasil pangkas, kemudian kami lmenyelamatkannya dengan melarikan ke RSUD Manembo-Nembo," tukasnya.
Meity Sarah, saksi mata lainnya mengaku sempat melihat korban yang jatuh dari atas pohon ke tanah. Karena saat bersamaan berada tak jauh didekat tempat kejadian perkara. "Saya sedang menyapu teras didepan rumah Sedangkan di tepi jalan sibuk aparat Pala dan RT memangkas pohon peneduh, tiba-tiba dari pohon tinggi disamping rumahnya ada orang jatuh membuat kedua kaki saya toto fore (gemetaran)," ujar Sarah.
Dia pun terkejut saat menyaksikan jatuhnya korban yang berlangsung singkat dan terjadi dengan cepat, sehingga membuatnya menghentikan kegiatan menyapu teras rumah. "Langsung ramai banyak orang berkumpul di lokasi saat korban jatuh," ujarnya.
Ditempat terpisah di kamar UGD RSUD Manembo-nembo Bitung korban ditemani sang istri dan sanak saudara, dengan keadaan terbaring lemah korban dipasangan alat penahan dibagian leher.
"Rekan sesama ketua RT dan kepala lingkungan yang menelepon dan memberi tahu suami saya kecelakaan," kata istri Labobi sembari menambahkan sedang menunggu hasil ronsen bagian tulang belakang dan leher belakang setelah terjatuh dari atas pohon.(crz)