Kepala UPTD Kotamobagu: Kami Mohon Maaf
Perubahan teknis pembayaran pajak bumi dan bangunan (PBB) tuai keluhan dari warga Kotamobagu.
Penulis: | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, KOTAMOBAGU - Perubahan teknis pembayaran pajak bumi dan bangunan (PBB) tuai keluhan dari warga Kotamobagu. Antrean warga tak terelakkan karena pembayaran hanya bisa dilakukan di Kantor Bank Sulut Kotamobagu.
"Mengapa sekarang harus bayar di satu tempat. Saya yang hanya membayar puluhan ribu saja harus mengantre berjam-jam. Banyak waktu yang terbuang," ujar Salilo, warga Kelurahan Sinindian, Kamis (3/6). Raut mukanya masih tampak kesal.
Kakek satu cucu ini mengatakan bukan hanya dirinya saja yang merasa kesal. Pengantre yang lainya pun mengalami hal yang sama. Menurut Salilo, pembayaran satu tempat tersebut tak efektif. Warga harus mengeluarkan ongkos untuk pergi ke bank, kemudian mengantre pula.
"Semestinya ada loket-loket pembayaran untuk pajak di setiap kelurahan. Langkah ini lebih menguntungkan bagi masyarakat yang mau bayar pajak. Lebih dekat dan tak harus lama-lama mengantre," kata dia lagi.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Pajak Bumi Bangunan Perkotaan Perdesaan dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (UPTD PBBP2 dan BPHTB) Kotamobagu Erwin Damopolii, risiko antrean pembayaran pajak itu sudah diperhitungkan sebelumnya.
"Namun pada saat ini berbarengan dengan keluarnya instruksi pengambilan gaji PNS dan honorer di Pemko Kotamobagu harus menunjukkan lunas pembayaran PBB. Makanya, antrean jadi membludak," kata Erwin.
Dia memperkirakan, setelah pembayar pajak ini capai tiga ribuan orang, maka antrean akan berkurang. "Jumlah PNS itu sekitar 2.800 orang. Sebenarnya kalau dihitung rata-rata, per hari pembayar pajak sekitar 30 orang per harinya," Erwin menjelaskan.
Di sisi lain, Erwin mengatakan, pihaknya berencana mengusulkan penambahan menara atau tower agar jaringan pembayaran tak hanya terpusat di satu tempat. Jaringan yang telah terhubung hanya dari Kantor Pemkot, Kantor UPTD PBBP2 dan BPHTB serta Bank Sulut.
"Enam menara tambahan. Contohnya, satu menara dipasang di Gogagoman sebagai pusat Kotamobagu Utara, satu di Kotobangun yang bisa meng-cover areal Kotamobagu Timur. Pembayaran PBB nantinya tak hanya di satu tempat," katanya.
Namun demikian, Erwin menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat karena membuat mereka harus mengantre lama. "Kami mohon maaf. Insya Allah, ke depan kami akan memperbaiki lagi pelayanan," katanya. *