Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kematian Bripda Jicky Langsung Ramai di Twitter

Meninggalnya Bripda Jicky Vay Gumerung membuat pimpinan dan rekan kerjanya di Polres Minsel merasa kehilangan.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Fransiska_Noel

TRIBUNMANADO.CO.ID, AMURANG - Meninggalnya Bripda Jicky Vay Gumerung membuat pimpinan dan rekan kerjanya di Polres Minsel merasa kehilangan, apalagi Satuan Reskrim Unit 1 tempatnya bertugas.

"Dia itu loyal kepada atasan, dan kerjanya juga baik, tidak pernah melawan perintah atasan," kata AKP Melky Makawaehe Kasat Reskrim Polres Minsel, Sabtu (17/5/2014).

Briptu Fahrizal Sulaeman sahabatnya di Polres Minsel mengatakan, tak menyangka sahabat baiknya itu meregang nyawa di Jakarta.

"Saya kaget dengar kabar itu, sebab saya dengan dia (Jicky) berteman baik, dia sering curhat kalau ada masalah dan kami sering bertukar pikiran," ujarnya.
Sebelum berangkat, korban sempat minta petunjuk kepadanya, lantaran dia sudah terlebih dahulu mengikuti pendidikan tersebut."Dia (Jicky) tanya apa yang harus dipersiapkan, nah saya jelaskan, dan saya sempat pesan. kalau di pendidikan, fokus saja dipendidikan, tidak usah yang lainnya," jelasnya.

Rekan kerjanya yang lain, Bripka Wayan mengatakan, bahwa almarhun selama dikenalnya sebagai sosok yang rajin, dan loyal dalam melaksanakan tugas.
"Kalau ada tugas, atau diperintahkan, dia jarang sekali menolak, tapi langsung melaksanakannya," ujar dia.

Briptu Arswendo mengatakan, bahwa Bripda Jicky merupakan sosok yang pemberani, apalagi saat dilakukan operasi."Biasanya dia duluan yang masuk," jelasnya.

Ia menambahkan, almarhum merupakan sosok yang sangat menghormati atasan atau seniornya."Walaupun kami sangat dekat, namun kalau berbicara dia tahu posisinya, bicara dengan siapa dia, intinya ia hormat terhadap senior dan atasannya," ujarnya.

Menurut mereka, lantaran masih berusia muda, almarhum sering mendapatkan pengarahan atau bimbingan dari seniornya."Dia juga memang suka belajar," jelas dia.

Informasi terakhir diperoleh kabar, jenazah Bripda Jicky dijemput oleh Kasat Reskrim Polres Minsel dan Kanit 1 Reskrim Polres Minsel, dan saat ini sedang dalam perjalanan menggunakan pesawat terbang.

Sementara itu, sanak saudara dan kerabat Bripda Jicky Vay Gumerung (22) masih tak percaya dengan kematian Jicko sapaan akrabnya. Duka yang begitu mendalam sungguh mengoyakkan hati mereka yang seakan tak mampu menerima kenyataan ini.

Dalam penjemputan di Bandara Samratulangi Manado, Sabtu (17/5/2014), ratusan teman dan sanak saudara menjemput kedatangan jenazah pria yang juga adalah Koordinator Daerah United Indonesia Chapter Minahasa.

Jenazah tiba di bandara sekitar pukul 21.00 Wita dan diperkirakan tiba di rumah duka pukul 23.00 Wita. "Banyak sekali yang datang menjemput jenazahnya. United Indonesia Chapter Minahasa, Manado, Tomohon, Kotamobagu turut dalam iring-iringan penjemputan jenazah. Belum lagi teman-teman dan keluarga lainnya. Wajar saja, karena Jicko memang sosok yang dincintai teman-teman serta keluarganya pasti," ujar Michael David, Divisi Membership United Indonesia Chapter Minahasa, yang juga sahabat Jicko.

Dikatakannya, setelah beredar kabar Jicko meninggal, United yang berada di seluruh Indonesia langsung memberikan belasungkawa mereka lewat sosial media Twitter. "Kemarin malam setelah mengetahui berita kematiannya, twitter langsung diramaikan dengan status anak-anak United se-Indonesia," tuturnya.
Sebagai sahabat, Michael sangat terpukul dengan kepergian sahabatnya itu. Sebelum Jicko berangkat untuk pelatihan, ia dan teman-teman United Indonesia lainnya sempat nonton bareng bersama ketua mereka.

"Dia sempat bicara dengan saya, katanya itu nobar terakhir sebelum ia berangkat pelatihan. Tapi ternyata jadi terakhir untuk selamanya," ujarnya.
Di mata Michael dan teman-teman United Indonesia chapter Minahasa, Jicko adalah sosok sahabat yang baik, bahkan ia mengaku terlalu baik baginya. "Jicko adalah sosok ketua yang bertanggungjawab dan sangat baik. Kami segenap keluarga United Indonesia Chapter Minahasa sangat terpukul dengan kepergiannya" tuturnya.

Di sisi lain, Lita, salah seorang keluarga Jicko masih tak percaya dengan kematian Jicko. Ia mengaku semua terasa seperti mimpi. "Tadi malam saya di kamar bersama Valen, kakak Jicko. Kami terdiam di situ, merasa semua adalah mimpi. Jika teringat akan Jicko, kami kembali menangis sama-sama," ujarnya.
Pada hari Minggu (11/5/2014),  mereka bersama Jicko di Gereja. Kala itu, Lita merasakan hal yang tak biasanya dilakukan Jicko. "Dia panggil-panggil anak saya Kiel, yang adalah anak baptisnya. Dia duduk di sebelahnya dan terus bermain dengan anak saya. Dia tak biasanya begitu. Orangnya sangat baik dan low profile," kenangnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved