Christmas For All 2013 di Tomohon
Predikat Tomohon sebagai Kota Religius bukan isapan jempol.
Penulis: | Editor: Aswin_Lumintang
TRIBUNMANADO.CO.ID, TOMOHON - Predikat Tomohon sebagai Kota Religius bukan isapan jempol. Predikat tersebut dipelihara pemerintah dan masyarakatnya dengan menunjukkan sikap toleransi seperti terlihat padaTomohon Christmas Festival bertajuk Christmas For All 2013 tanggal 4-6 Desember 2013 di Taman Kota.
Baik umat Kristen maupun Muslim bahu-membahu menyukseskan kegiatan tersebut. Hal itu dibuktikan dengan keikutsertaan tim paduan suara dari Kelurahan Kampung Jawa, yang seluruh anggotanya umat Muslim. Mereka tampil apik dan kompak menyanyikan lagu Alangkah Indahnya Hidup Rukun dan Damai.
Kehadiran mereka tidak untuk mengikuti perlombaan paduan suara antarkelurahan, namun untuk mengisi acara pada saat acara pembukaan Rabu (4/12) lalu.
Mereka memperdengarkan suara merdu dari atas panggung yang disambut aplaus meriah penonton termasuk dari Wali Kota Tomohon Jimmy Eman yang membuka kegiatan tersebut. "Kehadiran tim paduan suara dari Kampung Jawa membuktikan Tomohon benar-benar Kota Religius. Artinya, meski kegiatan ini bagi umat Kristiani, tapi tak pernah membatasi umat agama lainnya untuk berpartisipasi. Ini membuktikan bahwa kerukunan dan toleransi umat beragama di daerah ini sangat tinggi, harus terus dipelihara dan dilestarikan," kata Eman.
Pada lomba paduan suara, dari 43 peserta yang ikut tampil sebagai juara I Kelurahan Matani I, Juara II Talete I, dan Juara III Paslaten I. Saat penutupan kegiatan Jumat (6/12), suasana kerukunan pun begitu kental. Kapolres Tomohon AKBP Ratna Setiawati berkesempatan membawakan satu lagu pujian rohani umum, yang membuat kagum Gubernur Sulut Dr Sinyo Harry Sarundajang.
"Saya dengar ada tiga lagu yang biasa dinyanyikan, tapi meski hanya satu saja sudah sangat baik. Ini membuktikan bahwa Tomohon benar-benar Kota Religius, dan kehidupan umat beragamanya sangat rukun dan damai," kata Sarundajang.
Ia juga bangga sebab pemimpin Kota Tomohon yakni Wali Kota Jimmy Eman berpartisipasi dengan membawakan lagu Holly Night bersama kwarter kendati pada awalnya sempat alami gangguan.
"Tadi beliau melapor sama saya, bahwa sayang salah masuk, sehingga lagu yang dinyanyikan sedikit tidak enak didengar. Tapi, ini juga bagus, sebab menunjukkan pemimpin yang rendah hati. Makanya, ke depan harus dilihat dulu baru masuk agar tidak salah," kata gubernur.
Sarundajang meminta peringatan Natal dilakukan secara kusyuk dan sederhana, tak hanya di Tomohon tetapi di daerah lainnya di Sulut. "Peringati Natal dengan iman dan kesederhanaan, tidak boleh pamer dan glamour. Harus memaknai kehadiran Yesus yang selalu rendah hati. Kita diajak untuk terus menolong dan menyapa mereka yang berkekurangan," ujarnya. (war)