Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Antisipasi Maraknya Percabulan, Keuskupan Manado Gulirkan 'APEL'

Keuskupan Manado akan melakukan aksi nyata terhadap makin meningkatnya kejahatan percabulan di Kota Manado.

Penulis: | Editor:
Laporan wartawan Tribun Manado David Manewus

TRIBUNMANADO.CO.ID,MANADO - Keuskupan Manado akan melakukan aksi nyata terhadap makin meningkatnya kejahatan percabulan di Kota Manado bahkan di Sulawesi Utara. Pernyataan ini diberikan Pastor Berti Imbar, Pr, Direktur Diosesan Karya Kepausan Indonesia (Dirdios KKI) Keuskupan Manado kepada Tribun Manado Minggu (21/4/2013).

Setiap tiga bulan dan enam bulan, menurut pastor Berti, pihaknya akan bekerja sama dengan BKKBN memberikan penyuluhan kepada remaja tentang bahaya seks bebas. Mereka juga akan menyosialisasikan tentang undang-undang perlindungan anak kepada keluarga-keluarga.

"Penyuluhan pertama akan diberikan kepada keluarga-keluarga,"kata Imbar

Selain itu, pembina-pembina Serikat Anak dan Remaja Misioner (Sekami) di seluruh paroki akan diberikan pembekalan untuk melindungi anak-anak dan remaja dari  dari korban kejahatan seksual

"Ini sangat mendesak. Semuanya harus cepat diatasi secara pastoral. Mendesak bagi kita untuk mempunyai filter untuk mengatasi pengaruh lingkungan di Sulut yang sudah sangat mengkhawatirkan,"ujar Imbar

Dirdios akan meluncurkan program APEL (Anak Peduli Lingkungan). Anak-anak dan remaja akan dilatih untuk mengembangkan pengaruh dari lingkungan yang baik dan menolak pengaruh buruk dari lingkungan.

"Misalnya mereka akan diajarkan bahwa merokok tidak baik apalagi bagi mereka di lingkungan yang tidak baik,"kata Imbar

Dengan itu, anak juga akan diawasi dan membatasi dirinya sendiri untuk menonton video porno. Keuskupan juga akan melatih keluarga untuk membuat anak jauh dari akses ke arah situ.

Tujuan serikat ini  memang menurut Imbar ialah  mendidik anak-anak dan remaja dengan semangat solidaritas misioner, membantu mereka memahami orang-orang yang membutuhkan untuk membantu teman-teman sebaya di negara-negara misi dengan doa dan bantuan material mereka. Semangat solididaritas misioner ini bisa dimulai di propinsi Sulut ini dengan program menurunkan tingkat kejahatan seksual. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved